Hal itu dikemukakan Kepala SDN Astanamukti, Asropi saat Kuwu Astanamukti, Durohman meninjau kondisi gedung sekolah setempat, Kamis (4/8/2022).
Menurut Asropi, dampak rusaknya sebagian bagunan sekolah yang dipimpinnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) 158 murid harus dilakukan bergiliran menggunakan dua ruangan kelas yang masih layak.
“Saat ini dari delapan ruangan yang ada di SDN Astanamukti, hanya tinggal tiga ruangan yang dapat digunakan, meskipun di tengah kekhawatiran mengalami hal hal yang tidak diinginkan. Tiga ruang itu, dua untuk KBM dan satu ruangan untuk ruangan guru,” ungkapnya kepada Suara Cirebon.
BACA JUGA: Mendebarkan! TNI Asal Cirebon Terbangkan Pesawat Tempur F16 Cegat Pesawat Rakasasa Militer AS
Dikatakannya, dengan kondisi tersebut membuat KBM dilaksanakan secara bergiliran dikarenakan keterbatasan ruangan yang ada.
“Dua ruangan yang digunakan untuk KBM itu pun kondisinya sangat memprihatikan. Mengingat kondisi saat ini, kami mengharapkan adanya percepatan realisasi rehab bangunan sekolah,” ujarnya. (Islah)