Lurah Pasalakan, Budiyanto mengatakan, memasuki musim kemarau ini, sebanyak delapan orang warga telah terserang DBD. Karena itu, menurut dia, sebagai upaya antisipasi pihaknya bersama warga secara mandiri melakukan pengasapan baik di rumah-rumah warga maupun fasilitas pendidikan.
“Sudah ada delapan warga kita yang kena DBD, maka dari itu kami bersama warga secara swadaya melakukan pencegahan penyakit berbahaya ini dengan cara pengasapan,” kata Budiyanto, Rabu (10/8/2022).
BACA JUGA: Waspada! Plumbon Tertinggi, Nyamuk DBD Mengandung Virus Kebal Fogging
Menurutnya, penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus tersebut, apabila tidak ditangani dengan baik maka dapat menyebabkan kematian.
“Kami dari pihak kelurahan sudah pernah memberitahukan ke pihak puskesmas berkaitan adanya warga yang terjangkit DBD, namun belum ada tanggapan,” ujarnya.
Budiyanto berharap melalui pengasapan itu, tidak ada lagi warga Kelurahan Pasalakan yang terjangkit DBD.
BACA JUGA: Cegah DBD, Mobil Keliling SD Sosialisasikan PHBS
“Selain melakukan pengasapan, kami juga bersih-bersih lingkungan. Tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk DBD kita bersihkan,” katanya.
Menurutnya, pengasapan dilakukan sebagai salah satu metode pengendalian perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
“Saya pun mengimbau agar warga untuk melakukan pencegahan dengan cara 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD,” pungkasnya.
BACA JUGA: Cegah DBD, Pemdes Megu Gede Lakukan Pengasapan
Sementara itu Kepala SDN 1 Pasalakan, Suyono, mengatakan, pihak sekolah sangat mendukung dan mengapresiasi adanya pengasapan tersebut.
“Kami selaku warga Pasalakan yang sekaligus ada di lembaga pendidikan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kelurahan atas perhatiannya,” ujar Suyono. (Vicky)