Telegram Sjahrir kepada dr. Soedarsono berisi perintah untuk memerdekakan negera Indonesia, karena Jepang telah kalah oleh sekutu. Dalam telegram tersebut, Sjahrir juga menuliskan, sebelum kita dijajah lagi oleh Belanda kita merdekakan saja.
Isi telegram tersebut, kemudian dirapatkan oleh Soerdarsono bersama pemuda pergerakan. Hasilnya, mereka sepakat untuk secepatnya menyatakan kemerdekaan Indonesia. Mereka juga sepakat pembacaan proklmasi dilakukan tanggal 15 Agustus 1945 oleh dr. Soedarsono di kawasan Alun-alun Kejaksan.
BACA UGA: Dua Hari Dicari, Youtuber Cirebon Ditemukan Mengambang di Sungai Cisanggarung
Pembacaan proklamasi oleh dr. Soedarsono itu dihadiri seratusan orang khususnya permuda pergerakan.
Pembacaan proklamasi oleh dr. Soedarsono di Cirebon itu membawa efek besar bagi semangat para pemuda. Tokoh-tokoh pemuda pergerakan di pusat pun menculik Soekarno-Hatta dan membawanya ke Rengasdengklok mendesak agar secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Soekarno-Hatta membacakan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat. (Surya)