Hal itu dikemukakan, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Ismail Widadi, saat kegiatan penandatanganan kontrak pembangunan pengaman muara Sungai Mundu (Bandengan), di kantor BBWS, Kamis (18/8/2022).
Menurut Ismail, pihak akan melakukan normalisasi, perkuatan tanggul dan beberapa kegiatan pendukung lainnya pada sungai tersebut.
BACA JUGA: Youtuber Cirebon Hilang 2 Hari Saat Bikin Konten, Ditemukan Mengambang di Sungai Cisanggarung
“Menindaklanjuti harapan masyarakat Mundu agar ada penanganan sungai, Presiden Jokowi menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menindaklanjutinya,” kata Ismail.
Menurutnya, penanganan sungai di Desa Bandengan menjadi prioritas untuk segera ditangani, karena adanya pendangkalan dan sendimentasi sungai yang berdampak terhadap akses keluar masuk perahu nelayan setempat.
Dijelaskannya, pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung atas nama PUPR, dengan cepat survei langsung ke lokasi, melakukan value engineering, serta menyiapkan dokumen lelang. Sementara proses lelang dilakukan oleh Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Kontraktor (BP2JK).
BACA JUGA: Heykel, Bocah 9 Tahun Itu Lambaikan Tangan Sebelum Tewas Tenggelam di Sungai Cisanggarung
“Jadi hari ini (kemaren, red) kami melakukan penandatanganan kontrak pengaman muara sungai Mundu,” ungkapnya.
Ismail mengatakan panjang sungai Mundu yang akan dilakukan penanganan kurang lebih sekitar 800 meter, dengan lebar bervariasi antara 14 hingga 40 meter, dengan masa pengerjaan berdasarkan kontrak yang akan rampung pada akhir Desember 2022.
“Anggaran pengerjaan proyeknya senilai Rp5.310.550.000. Sedangkan anggaran supervisi senilai Rp415.584.000,” ujarnya.
BACA JUGA: Bocah 9 Tahun di Pasaleman Cirebon Tewas Tenggelam di Sungai Cisanggarung
Ismail, dalam kesempatan tersebut menginstruksikan kepada penyedia jasa untuk melakukan pengerjaan lebih cepat dari target yang sudah ditandatangani, sehingga dapat dinikmati langsung oleh masyarakat setempat khususnya para nelayan.
Karena menurutnya, sungai Mundu tersebut menjadi tempat yang vital untuk beraktivitas dan menjadi tempat bersandarnya kapal para nelayan warga setempat.
Lebih lanjut Ismail, mengutarakan adapun dalam pengerjaannya, selain normalisasi pengendapan sungai akan dilakukan perbaikan tanggul di kedua sisi sungai serta. Selain itu nantinya kawasan di sisi kanan dan kiri sungai akan ditata sebagai tempat beraktivitas yang nyaman bagi masyarakat setempat.
BACA JUGA: Dua Bocah Tenggelam di Sungai Cimanis, Satu Baru Ditemukan
“Mudah-mudahan bisa lebih cepat, dengan hasil yang maksimal, ayo kita kawal bersama-sama, semata-mata demi kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, nelayan Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, memanfaatkan kunjungan Presiden RI, Joko Widodo untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan sejumlah persoalan yang mereka hadapi. Dua keluhan utama yang disampaikan kepada Presiden yakni terkait pendangkalan sungai dan kesulitan mendapatkan solar.
“Saya memohon kepada Bapak Presiden, agar solar bisa didapatkan dengan mudah, tidak seperti saat ini,” kata Wandi, salah seorang nelayan Bandengan yang didatangi rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (13/4/2022).
BACA JUGA: Santri Tegalgubug Hanyut di Sungai Ciwaringin
Tak hanya Wandi, sejumlah nelayan lainnya pun rata-rata mengeluhkan hal yang sama. Presiden Jokowi yang dalam kunjungan di Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon itu didampingi sejumlah menteri, Gubernur Jawa Barat dan Bupati Cirebon pun langsung merespons.
Gubernur Jawa Barat, H. M. Ridwan Kamil mengatakan, Presiden akan segera menyelesaikan permasalahan yang dialami para nelayan Desa Bandengan dan sekitarnya.
Terkait pendangkalan sungai, menurut Ridwan Kamil, Presiden sudah menginstruksikan langsung kepada Menteri PUPR yang juga ikut dalam kunjungan tersebut. Presiden meminta sungai yang mengalami pendangkalan untuk langsung dilakukan pengerukan.
BACA JUGA: Berenang Bersama Kakak, Sang Adik Tewas Tenggelam di Sungai Cisanggarung
“Terkait pendangkalan, Presiden sudah meminta kepada PUPR untuk melakukan pendalaman (pengerukan) dan pembersihan sungai,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil. (Baim)