KABUPATEN CIREBON, SC- Rencana kenaikan tarif dasar air PDAM ditanggapi pelanggan di sejumlah wilayah dengan nada yang sama. Mereka tidak keberatan kalaupun tarif air naik, namun dengan catatan pelayanan harus diperbaiki. Terutama para pelanggan Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Jati di wilayah yang kerap kesusahan mendapat pasokan air akibat sistem gilir.
Selain itu, pelanggan yang mendapat pasokan air PDAM dari sistem pengolahan juga meminta kualitas kejernihan air ditingkatkan. Pasalnya, jika sudah memasuki musim kemarau seperti saat ini, kondisi airnya sangat keruh, bahkan membuat tubuh gatal-gatal usai mandi menggunakan air pengolahan dari PDAM.
Seperti yang dikeluhkan pelanggan PDAM Tirta Jati di RT 01 RW 06 Desa Karangkendal, Kecamatan Kapetakan, Masduki. Menurut Masduki, istrinya merasa kesal dengan kondisi air yang kerap membuat gatal tubuh. Saking kesalnya, lanjut Masduki, kekesalan itu ditumpahkan di media sosial (Medsos) Facebook.
BACA JUGA: Naikkan Tarif, PDAM Tirta Jati Targetkan Peningkatan Laba
Melalui akun Mimi Ani, pelanggan tersebut mengunggah foto kolam mandinya lengkap dengan caption yang menyebutkan bahwa air PDAM yang masuk ke kolamnya sangat keruh. Bahkan, keruhnya melebihi air kopi yang baru diseduh.
“Oli rongdina baka tes adus badane pating crekit, priwen bli gatele banyu PAM ngundaki banyu kalen, semene kih nganggo penyaring. Mundak lamon ora nganggo penyaring, karo es gudey gah masih bening es gudey (dapat dua hari kalau habis mandi badan pada gatel crekit, gimana tidak gatal air PAM melebihi air sekolan, segini ini pakai penyaring. Lebih-lebih lagi kalau tidak pakai penyaring, sama es guday juga masih bening es guday),” tulis akun tersebut dalam bahasa Cirebon.