Bukan hanya itu, saat ini ia juga mengeluhkan gatal-gatal di badan setelah mandi menggunakan air PDAM yang sumbernya berasal dari Sungai Ciwaringin itu. Ia meminta agar pihak PDAM meningkatkan sistem pengolahan agar airnya menjadi lebih baik.
BACA JUGA: Tarif PDAM Bakal Naik, Dirut PDAM: Kenaikan Jauh di Bawah Keputusan Gubernur
“Kadang suka gatal-gatal juga sehabis mandi, karena sumbernya kan dari Sungai Ciwaringin di (sekitar tempat pengolahan, red) situ banyak sumpring. Jelasnya sih pengolahannya kurang bagus. Jadi, bagi saya naiknya berapapun tidak masalah, asalkan pelayanan dimaksimalkan, debit airnya ditambah dan kualitas airnya ditingkatkan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Perumda Tirta Jati telah mengumunkan kenaikan tarif dasar air akan berlaku mulai Oktober mendatang. Perumda Tirta Jati memiliki rentang waktu sekitar satu bulan untuk melakukan sosialisasi penyesuaian tarif tersebut. Dimana, tarif yang sebelumnya Rp5.750, naik menjadi Rp6.790 per meter kubik. .
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Jati, Suharyadi, mengatakan, rencana kenaikan tarif tersebut disebabkan oleh banyak faktor yang dianggap menjadi beban PDAM. Seperti adanya perubahan harga Tarif Dasar Listrik (TDL), BBM, pajak kompensasi, biaya observasi dan kenaikan PPN.
BACA JUGA: Bupati: Kenaikan Tarif PDAM Perlu Kajian, PDAM Harus ada Unsur Sosialnya
Selain itu, kata dia, rencana penyesuaian tarif air juga dikarenakan Perumda Tirta Jati memikirkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pemkab Cirebon. Suharyadi mengklaim kenaikan tarif tersebut masih jauh di bawah keputusan Gubernur tentang ambang batas penyesuaian tarif air. (Islah)