“Tadi kami panggil Perumda terkait rencana kenaikan tarif tahun ini dan kami memberikan rekomendasi. Memang kenaikan ini adalah kewenangan dan hasil kajian Perumda itu sendiri,” kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Pandi, usai rapat kerja, Rabu (31/8/2022).
BACA JUGA: Air PDAM Keruh dan Gatal, Pelanggan Sindir Manajemen PDAM Tirta Jati di Medsos
Berdasarkan rapat kerja tersebut, kata Pandi, diketahui Perumda Tirta Jati terpaksa menaikan tarif air karena banyak faktor yang membuat beban semakin berat. Di antaranya, akibat adanya kenaikan tarif dasar listrik yang saat ini tembus di angka Rp400 juta per bulan.
Kemudian, karena adanya perubahan harga kimia untuk proses pengolahan air, adanya kenaikan pembelian air curah dan biaya konservasi dari Kabupaten Kuningan, adanya kenaikan pajak menjadi 11 persen, pajak air tanah ke Provinsi Jawa Barat dan kompensasi ke Kabupaten Kuningan. Selain itu, ditambah pula dengan adanya kenaikan BBM dan target PAD untuk Kabupaten Cirebon.
“Itu yang tidak bisa dibendung, ada beberapa kenaikan sehingga PDAM memaksakan untuk menaikkan tarif,” paparnya.
Pandi mengatakan, dengan pertimbangan kenaikan biaya-biaya tersebut, maka pihaknya merekomendasikan kenaikan tarif air dengan catatan-catatan. Kalau pun nanti naik dengan rata-rata Rp1.000 per meter kubik, kata dia, namun Perumda Tirta Jati harus bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang selama ini terjadi agar bisa memuaskan pelanggan PDAM.
BACA JUGA: Gadis 20 Tahun Warga Gegesik Cirebon Jadi Korban Pelecehan Seksual
“Jadi, air harus bersih, air harus penuh 100 persen, tidak ada pengaduan-pengaduan terkait permasalahan pelayanan air minum. Tapi kalau masih ada keluhan-keluhan dari para pelanggan nanti kami akan tegur langsung pihak PDAM. Artinya kalau banyak pelanggan yang mengeluh akan kami panggil lagi PDAM-nya,” tegasnya.
Sebagai wakil rakyat, Pandi mengaku mempunyai kewajiban untuk melakukan pengawasan sekaligus mewakili masyarakat yang banyak mengeluh terkait rencana kenaikan tarif air PDAM ini.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tirta Jati, Suharyadi menyampaikan, pihaknya bakal terus berupaya melakukan peningkatan pelayanan. Salah satunya, PDAM tengah menggali gali beberapa potensi mata air seperti di Cigusti, Cikalahang dan pengoneksian jalur Cipujangga-Cikalahang.
“Inti dari rapat dengan komisi II tadi catatannya agar pelayanan bisa ditingkatkan,” kata Suharyadi.
BACA JUGA: 8 Anggota Plumbon Gengster Ditangkap, Polisi Sita Celurit 1,2 Meter
Menurut Suharyadi, penyesuaian tarif air PDAM itu juga guna mendongkrak PAD Kabupaten Cirebon. Ia menargetkan, capaian laba tahun ini bisa mencapai Rp1,5 miliar. Artinya, laba tahun ini ditargetkan naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,3 miliar.
“Kita sudah melakukan sosialiasi ke media dan kita juga sudah siapkan surat edaran kepada para pelanggan kita. Insyaallah akan kita berlakukan di bukan Oktober 2022,” pungkasnya. (Islah)