Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki melalui Kabid Binamarga, Tomi Hendrawan menjelaskan, peningkatan jalan dimulai dari jalan nasional menuju ke dalam, tepatnya di ruas jalan Weru-Sarabau.
“Di ruas jalan Weru-Sarabau atau kawasan batik Trusmi itu akan dibangun pedestrian di sisi kiri dan kanan, panjang totalnya 800 meter,” kata Tomi, Kamis (1/9/2022).
BACA JUGA: Bakal Jadi Malioboro, Jalan di Kawasan Batik Trusmi Akan Ditingkatkan Setelah Lebaran
Selain pedestrian, lanjut Tomi, pekerjaan yang akan dilakukan adalah meningkatan median jalan plus perkerasan jalan. Namun untuk sementara, jalan yang akan ditingkatkan baru sepanjang 125 meter dari total panjang yang akan masuk dalam rencana peningkatan jalan, yakni dari jalan nasional menuju kawasan batik Trusmi. Sementara panjang penanganan dari jalan nasional-Weru-Sarabau menuju pedestrian itu kurang lebih 400 meter.
“Yang baru ter-support di tahun anggaran 2022 ini baru 125 meter lajur kanan dan kiri. Sisanya insyaallah di tahun 2023 kita selesaikan sampai Weru-Sarabau ke dalam,” kata dia.
Untuk pedestrian di kawasan batik Trusmi, imbuh Tomi, nantinya tidak memakai batu andesit, melainkan batu semacam batu granit agar ada tampilan berbeda. Ditambahkan Tomi, sebelum adanya pekerjaan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat khususnya kepada para pedagang kaki lima yang ada di sepanjang lokasi tersebut.
BACA JUGA: Kawasan Batik Trusmi Bakal Disulap Jadi Malioboro
Menurut Tomi, pagu anggaran pengerjaannya sendiri senilai Rp2,5 miliar. Nilai tersebut masih belum berkontrak dengan penyedia jasa. Karena saat ini masih menunggu proses pengadaan dan belum ada penetapan pemenang lelang.
“Kalau tidak salah saat ini sedang masa sanggah,” ucap Tomi.
Ia memprediksi, pekerjaan proyek tersebut akan dimulai pada pertengahan September ini. Sebab, sesuai jadwal lelang, pada tanggal 5 September nanti pihaknya baru akan mengeluarkan SPPBJ (Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa). Kemudian, pada tanggal 8 September teken kontrak dengan penyedia jasa.
BACA JUGA: Lestarikan Batik Cerbonan dengan Lomba Fashion Show
“Sesuai dengan jadwal lelang per tanggal 5 dikeluarkan SPPBJ, mudah-mudahan di tanggal 8 sudah berkontrak dengan penyedia jasa. Pertengahan September sudah mulai pekerjaan. Kita maksimalkan waktu efektif yaitu 90 hari kalender dan kita upayakan sebelum 10 Desember sudah terselesaikan walaupun masih bisa di akhir Desember,” pungkasnya. (Islah)