Penolakan tersebut disampaikan massa aksi di depan gedung Balai Kota Cirebon dan DPRD setempat. Terlihat massa aksi yang identik dengan warna merah itu membawa bendera hingga spanduk bertuliskan penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
Selain itu, massa aksi juga membakar ban bekas, tepat di depan gedung wakil rakyat itu. Sejumlah massa aksi pun terlihat bergantian berorasi.
BACA JUGA: Tolak Kenaikan BBM, HMI Datangi Gedung Dewan
Ketua DPC GMNI Cirebon, Novian Rajabi mengatakan, wacana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi menandakan Pemerintah Jokowi tidak pro dengan rakyat kecil.
“BBM bersubsidi naik akan sangat berdampak buruk sekali pada perekonomian masyarakat, pemerintah harus segera melakukan evaluasi kebijakan itu,” katanya.
Menurutnya, perekonomian masyarakat pascapandemi Covid-19 sudah mulai bangkit kembali. Sehingga dirinya tidak ingin perekonomian masyarakat kembali terpuruk.
BACA JUGA: Tolak Kenaikan Harga BBM, HMI Nilai Kenaikan BBM hanya Menyengsarakan Rakya
“Kita ketahui bersama dua tahun kemarin perekonomian masyarakat menurun karena adanya wabah Covid-19. Kini sudah mulai bangkit, sehingga kenaikan harga BBM akan berdampak buruk pada perekonomian masyarakat,” katanya.
Pada kondisi saat ini, lanjut Novian, seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang prorakyat dibandingkan menaikan harga BBM subsidi.
“Kami juga mendesak Presiden RI tidak menaikkan harga BBM, karena sangat menindas rakyat dan memberantas pemburu rente bersubsidi,” tandas Novian Rajabi. (Surya)