Hal itu terjadi saat massa GMC memaksa masuk ke area dalam gedung DPRD Kota Cirebon, namun dihadang petugas. Namun, mahasiswa memilih terus merangsek petugas pengamanan hingga aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Sejumlah mahasiswa bahkan terlibat baku pukul dengan petugas. Dorongan dan jumlah massa aksi yang banyak akhirnya tidak dapat ditahan hingga barisan barikade petugas pengamanan pun jebol.
BACA JUGA: Aliansi Mahasiswa Majalengka Tolak Kenaikan BBM, Sempat Saling Dorong dengan Petugas
“Hati-hati provokasi! Kami ingin ke sana (DPRD Kota Cirebon, red), jangan halangi kami pak polisi! Kami bukan penjahat, kedatangan kami mewakili masyarakat,” teriakan salah seorang massa aksi.
Meski sempat terjadi saling dorong dan saling jotos, kedua belah pihak saling menenangkan, sehingga aksi demonstrasi kembali kondusif.
Sekretaris Jenderal GMC, Fathul Fauzi, mengatakan, aksi penolakan kenaikan harga BBM subsidi merupakan sikap kepedulian mahasiswa kepada masyarakat.
BACA JUGA: Demo Mahasiswa Cirebon Tolak Kenaikan Harga BBM Sempat Ricuh
“Kami meminta pemerintah mencabut kebijakan tersebut (kenaikan harga BBM subsidi) karena kebijakan itu menandakan pemerintah tidak berpihak kepada rakyat,” kata Fathul.