Kerupuk mares merupakan khas Desa Mandala yang cukup banyak diproduksi oleh warga setempat, salah satunya Ali. Dibantu istrinya usaha produksi kerupuk mares Ali menjadi yang paling produktif.
Penjualan kerupuk mares khas Mandala cukup menjanjikan. Hasil produksi tak hanya dijajakan di wilayah Dukupuntang, tetapi sudah mulai dijajakan dari warung ke warung hingga ke wilayah Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA: 632 Mahasiswa Unma Ikuti KKN Tematik
Ketua kelompok KKN Tematik di Desa Mandala Ncep Kusmana mengatakan, pihaknya telah mengunjungi kediaman salah satu pelaku usaha kerupuk mares milik Pak Ali. Kedatangan kelompok mahasiswa KKN Tematik disambut baik oleh pemiliknya.
“Kami disambut sangat baik, dan melihat langsung proses pembuatan krupuk mares khas Desa Mandala,” tuturnya, sebelum berakhirnya masa KKN Tematik, Sabtu (10/9/2022).
Menurut Ncep, kerupuk mares khas Mandala ini sudah memiliki banyak reseller, sehari mampu menyelesaikan 10 hingga 15 kilogram kerupuk dengan total jumlah 200 pcs kerupuk perhari. Hasil produksi ini dijual dengan harga Rp. 2.000/pcs.
BACA JUGA: Mahasiswa Unma Ciptakan Alat Pendeteksi Infusan
“Kerupuk khas Mandala ini ada 2 jenis, yaitu kerupuk mares dan kerupuk bawang. Perbedaan dari kerupuk bawang dan kerupuk mares ini ialah, kerupuk bawang berwarna putih dan ditambah bumbu khas yang sudah diracik dan rasanya asin manis. Sedangkan kerupuk mares ini bentuknya besar-besar dan memiliki berbagai macam warna seperti warna putih dan pink, rasanya khas sekali, dan dibumbui sebelum dijemur kemudian digoreng,” jelasnya.
Untuk lebih memajukan usaha kerupuk mares Ali lanjutnya, mahasiswa memberikan alat produksi krupuk. Selain itu juga membuat loggo kemasan produk.
BACA JUGA: 5 Mahasiswi Majalengka Korban Pornografi Dapat Pendampingan Psikolog
“Kita berharap apa yang telah kami lakukan dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi dan kemajuan usaha kerupuk mares di Desa Mandala,” harapnya. (Abr)