MAJALENGKA, SC- Kenaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar semakin memukul para pelaku usaha angkutan umum, terlebih angkutan kota (angkot).
Menurut pemilik usaha angkot, Dede Arsad kenaikan harga BBM bersubsidi ini semakin memukul para pengusaha dan pengemudi angkot. Selama ini penghasilan mereka terus menurun karena harus bersaing dengan ojek online, bus, dan motor pribadi.
“Kondisi pengusaha maupun pengemudi angkot selama ini sebenarnya sudah sulit, sekarang ditambah lagi dengan naiknya harga BBM,” kata Arsad, Senin (12/9/2022).
BACA JUGA: PKS Ajak Masyarakat Tolak Kenaikan Harga BBM
Beban berat kata Arsad mulai dirasakan setelah bahan bakar jenis premium menghilang.Sejak itu beban biaya bertambah karena terpaksa beralih ke pertalite yang merupakan BBM dengan harga paling murah.
“Dan sekarang pertalite bukan lagi BBM yang murah untuk angkot.Jika awalnya BBM jenis ini dihargai Rp7.650 per liter,kini harganya naik menjadi Rp10.000 per liter,” ucapnya.