Awak angkot lainnya Deri menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi kali ini tidak tepat. Sebab, pengusaha angkot kata dia sedang berupaya bangkit, dan bertahan setelah pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
BACA JUGA: Pelaku UMKM Menjerit, Kenaikan BBM Sebabkan Operasinal Membengkak
“Imbas dari kenaikan BBM akan berdampak kepada naiknya semua barang. Termasuk suku cadang kendaraan baik mesin, oli, ban, dan lain-lain.Sudah bisa dipastikan semua suku cadang kendaraan akan naik,” ujar dia.
Diketahui pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Kemudian solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter. Selain itu, harga BBM non-subsidi jenis Pertamax juga naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter. (Abr)