Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon Andi Armawan saat dikonfirmasi di sela kesibukannya, Rabu (14/9/2022).
“Kenaikan harga BBM subsidi ini banyak yang terdampak salah satunya ojeg online. Mudah-mudahan bansos secepatnya dapat disalurkan,” kata Andi.
BACA JUGA: Pemkab Cirebon Anggarkan Rp7,46 Miliar untuk Bansos dampak Kenaikan Harga BBM
Menurut Andi, saat ini masih pada tahap pendataan. Untuk proses pendataan, dirinya melibatkan enam aplikator ojol yang beroperasi di Kota Cirebon, diantaranya, Gojeg, Grab, Maxsim, NU Jek, Sopee Food dan KBOCR.
“Nanti masing-masing dari aplikasi ini akan menyerahkan data nama-nama ojol yang beroperasi di Kota Cirebon,” kata Andi.
Andi mengatakan, masing-masing aplikator diberi batas waktu penyerahan data hingga akhir pekan ini. Setelah data terkumpul, dirinya akan menyerahkan kepada instansi terkait.
BACA JUGA: Buruh Mogok Nasional Jika Sampai November BBM Tidak Turun
“Jadi saat ini baru teknis pengumpulan data dulu, belum kepada penyaluran bansos, itu nanti instansi terkait,” katanya.
Menanggapi adanya rencana tersebut, Ketua Keluarga Besar Ojol Cirebon Raya (KBOCR) Iswanto, mengaku pihaknya sangat menyambut baik. Pasalnya, pengemudi ojol sangat terdampak dengan naiknya harga BBM subsidi.
“Tapi kami meminta agar pendataan dilakukan secara bersama-sama antara komunitas dan aplikator. agar tidak ada kesenjangan sosial antarojol,” katanya.
BACA JUGA: Pemerintah Didesak Cabut Kenaikan Harga BBM, LSM dan Orgas Geruduk Gedung DPRD Kota Cirebon
Seperti diketahui, Pemkot Cirebon mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk bansos dampak kenaikan BBM. Anggaran dipergunakan untuk pelaku transportasi, nelayan dan masyarakat terdampak kenaikan harga BBM. (Surya)