Sanggar tertua dan legendaris yang masih merawat keberlangsungan gong renteng Cirebon yakni Pangkur Tamu yang beralamat di Desa Buyut, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon pimpinan Saniri.
BACA JUGA: Tari Wayang Cirebon, Ikhtiar Merawat Tradisi
Konon, Saniri menjelaskan, gong renteng Cirebon sudah ada sejak zaman Sunan Gunung Jati. Namun, ada juga yang mengatakan berhubungan dengan kisah Ki Gede Gamel atau Ki Windu Aji) karena sudah merawat kuda-kuda milik Mataram.
“Lalu, Ki Gede Gamel diberi upah seperangkat gamelan yang kemudian dibawa ke Cirebon. Singkatnya, kemudian diwariskan turun-temurun sampai sekarang,” jelas Saniri ditemani salah satu penabuh gong renteng Omin kepada suaracirebon.com, Kamis (22/9/2022).
Gamelan renteng, timpal Omin, kemudian dipakai sebagai media dakwah penyebaran Islam di tanah Cirebon.
“Gamelan pusaka ada. Tapi yang biasa dipakai untuk latihan hanya replika,” katanya.
Gong Renteng Cirebon Pangkur Tamu akan tampil dalam perhelatan malam Pasar Seni Rakyat PC Lesbumi Kabupaten Cirebon di Paseban Kramat Makam Sunan Gunung Jati pada Sabtu (24/9/2022) pukul 20.00 sampai 23.00 WIB.
BACA JUGA: Administrasi Kewilayahan Tak Sinkron, Masyarakat Desa Sirnabaya dan Sambeng tak Terima Bansos
Dengan diiringi tarian jaran lumping oleh penari perempuan, Gong Renteng Cirebon Pangkur Tamu akan membawakan instrumen berjudul Pangkur Tamu, Doran Tugel, Penangis, dan lainnya.
Penampilan Gong Renteng Cirebon Pangkur Tamu ini akan menyedot perhatian publik pecinta seni.
“Kami ucapkan terima kasih kepada PCNU Kabupaten Cirebon. Semoga agenda ini terus berlanjut dan kami bisa memberikan tontonan yang bermanfaat,” pungkasnya. (Sukirno)