Lirik Lagu Kanjuruhan Iwan Fals ini diluncurkan sebagai bentuk duka atas tragedi Kanjuruhan kerusuhan suporter usai laga Persebaya vs Arema pada Sabut, 1 Oktober 2022 malam kemarin.
Lirik Lagu Kanjuruhan Iwan Fals ini mengandung kritik untuk Berbagai pihak. Karena, dalam tragedi Kanjuruhan tersebut menelan ratusan korban jiwa dan luka-luka.
BACA JUGA: Lirik Lagu Kanjuruhan Iwan Fals dan Lagu-lagu Tragedi Lain Karyanya
Lirik Lagu Kanjuruhan Iwan Fals ini bukanlah karya pertamanya dalam membuat lagu terkait tragedi kemanusiaan yang menganduk kritik sosial.
Lirik Lagu Kanjuruhan Iwan Fals ini menggambarkan tragedi kerusuhan suporter usai laga Persebaya vs Arema pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam yang mencekam.
Laga Persebaya vs Arema yang menimbulkan kerusuhan suporter ini di gelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dalam kompetisi BRI Liga 1 pekan ke 11.
Dalam pertandingan tersebut, Arema yang merupakan tuan rumah berhasil dikalah Persebaya dengan skor 2-3.
Usai pertandingan Persebaya vs Arema itu, sejumlah suporter memasuki lapangan permainan, kemudian petugas pun menembakan gas air mata.
Sontak, massa pun berhamburan menyelamatkan diri, namun pintu stadion tertutup yang menyebabkan masa menumpuk.
Ratusah korban pun berjatuhan akibat sesak nafas dan terinjak-injak, baik korban meninggal dunia maupun luka-luka.
Kerusuhan suporter usai laga Persebaya vs Arema yang menyebabkan ratusan nyawa melayang ini pun menjadi tragedi kelam sepak bola tanah air dan dunia.
Peristiwa yang dikenal dengan sebutan Tragedi Kanjuruhan itu pun menjadi inspirasi Iwan Fals untuk membuat lirik lagu Kanjuruhan.
Berikut Lirik Lagu Kanjuruhan Iwan Fals:
Kanjuruhan
Kanjuruhan banyak ajarkan tentang kebersamaan, tentang kepedulian
Bunga-bunga yang bermekaran, disirami air mata dan doa-doa
Pergi pergilah kau dengan senang hati
Tak ada yang pernah siap melepasmu
Salam satu jiwa untuk prestasi
Salam penuh cinta untuk dunia
Kanjuruhan banyak ajarkan tentang kebodohan, tentang kemunafikan
Awan gelap kegembiraan, semoga segera menyingkir dari langitku
Pergi, pergilah kau dengan senang hati
Tinggallah kami entahlah bagaimana nanti
Salam satu jiwa untuk sang sepi
Semoga semua ini tak terulang lagi
Aum Singo Edan, rindu kasih sayang, rindu serindu-rindunya
Malang nian, ratusan jiwa melayang
Terinjak-injak kaki saudaranya sendiri
Malang nian, gas air mata melayang
Nafas tersedak sesak di ruang terkunci
Malang nian engkau duhai, sayang
Tapi ku yakin Tuhan tunjukkan jalan
Malang nian engkau wahai sayang
Tapi kuyakin jalanmu kan terang benderang*