BACA JUGA: Tari Wayang Cirebon, Ikhtiar Merawat Tradisi
Kemudian istilah Jimat, berarti sebuah benda yang mempunyai nilai sejarah dan nilai pusaka yang harus dijaga.
Ia menjelaskan, istilah Jimat yang dimaksud dalam hal ini adalah sebutan untuk nasi yang dalam proses gabah menjadi beras dikupas satu per satu sambil melantunkan selawat kepada Nabi Muhammad SAW oleh rombongan bapak-bapak dari Sindangkasih Majalengka.
Beras itu kemudian disucikan atau dipesusi di Sumur Bandung dengan diiringi lantunan selawat oleh rombongan ibu-ibu yang suci (menjaga wudlu) dari hadas kecil dan hadas besar dan salah satunya adalah Perawan Sunti.
Nasi yang proses memasaknya diiringi selawat inilah yang disebut nasi jimat. Jimat yang dimaksud, kata Arimbi, adalah selawat yang dipanjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.
BACA JUGA: Masyarakat Kertawinangun Lestarikan Adat Desa, Gelar Ritual Pengangkatan Buyut Kayu Mancur Jaya
“Karena salawat inilah yang menjadi sebab syafa’at umat manusia ketika tiba hari pembalasan,” terangnya.
Dengan kata lain, lanjut Arimbi, Panjang Jimat adalah iring-iringan nasi jimat yang diletakan di atas piring panjang.