Rupanya Roy, ditawari kerja sebagai peayan di sebuah cafe. Roy menyanggupi dan akan membuat surat lamaran.
Roy memberi kebebasan kepada teman-temannya. Mau lanjut sebagai tukang parkir, atau ikut berhenti. Roy sendiri mengungkapkan kalau dia akan berhenti sebagai tukang perkir.
Kepada teman-temannya, Roy ijin kalau ia akan berhenti menjadi tukang parkir karena ada tawaran kerja di cafe.
Pada Preman Pensiun 6 episode 38, ada adegan epik ketika komandan Agus dan wakil komandan Yayat terlihat lesu dan tak bergairah.
Agus mengungkapkan kebingungannya. Sebab Bang Edi baru saja telefon agar memberi uang lagi ke Feni, marketing politiknya, bahkan jumlahnya kali ini lebih besar karena orang yang dilibatkan dalam kegiatan politik Bang Edi bertambah banyak.
“Kita kan hanya dapat setoran dari pedagang kaki lima,” ujar Agus mengeluh.
Dasar Yayat, yang ada dalam pikirannya hanya Feni. Ia tanpa merasa terbebani menjawab “Kita jangan mengecewakan Feni,” ujar Yayat yang disergah Agus.”Bukan Feni, tapi Bang Edi,”.