Minum sedikit kopi hitam yang masih panas, lalu pamitan pulang. Meninggalkan Feni dan Enday yang hanya memesan dua gelas teh tawar.
“Lumayan, baru diminum sekali,” tutur Enday meminum kopi hitam milik Bang Edi yang telah pergi.
Pertemuan di kafe dimana Roy, pacar Safira bekerja itu, mengakhiri kontrak politik sementara antara Bang Edi dengan Feni dan Enday.
Berakhirnya kontrak politik itu rupanya membuat Yayat sangat menyesalkan. Kepentingannya ialah kalau kontrak politik dengan Feni diputus, berarti wakil komandan itu tidak lagi punya kesempatan bertemu Feni, wanita idolanya.
“Mana saya belum tahu alamat rumahnya lagi,” keluh Yayat kepada Agus.
BACA JUGA: Preman Pensiun 7 Episode 2, Bang Edi Bertemu Orang untuk Diajak Kerja Sama, Mantan Copet Berkeliaran
Adegan lain dalam Preman Pensiun 7 episode 2, lapar bos copet Saep terobati. Saep bertemu sahabat lamanya Ubed, lalu diberi cilok dan memakannya dengan lahap.
Usai makan Cilok, Saep kembali melanjutkan perjalanan. Ia pamitan ke Ubed yang sempat bertanya soal tujuannya.
Ubed, sempat menelefon sahabat Saep lainnya, Junaedi alias Juned yang kini bekerja menjadi manajer sebuah kafe.
Ubed kawatir Saep tidak kapok dan akan mencopet lagi, padahal sudah empat kali tertangkap dan ditahan polisi.