SUARA CIREBON- Total jalan yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat di Kabupaten Cirebon bertambah menjadi 101,59 kilometer.
Padahal, pada tahun 2020, kondisi jalan yang rusak berat hanya sepanjang 69 kilometer.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Tommy Hendrawan, menyampaikan, bertambahnya jumlah jalan yang rusak berat tersebut, karena pada tahun 2020 terjadi refocusing anggaran.
Sehingga, hal itu berdampak pada infrastruktur, dimana dari yang semula hanya 69 kilometer, kini yang rusak berat bertambah menjadi 101,59 kilometer.
BACA JUGA: Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon: Sampah dan Keruskan Jalan Paling Dikeluhkan
“Tapi kita juga tidak mempermasalahkan refocusing, mau tidak mau kita harus mendahulukan yang sifatnya kemanusiaan,” ujar Tommy, saat ditemui di kantornya, Kamis (27/10/2022).
Di tahun anggaran 2022 ini, menurut Tommy, diperkirakan sejumlah pekerjaan yang sedang berlangsung bisa diselesaikan dengan baik.
Sehingga, jumlah jalan yang rusak berat bisa berkurang sekitar 50 kilometer.
“Dari 101 kilometer ini nanti akan ada nilai kondisi jalan mantap bertambah 50,5 kilometer. Itu berarti PR kita masih sekitar 50 kilometer lagi. Mudah-mudahan sampai akhir tahun 2024 nanti, sedikit demi sedikit bisa diselesaikan,” kata Tommy.
BACA JUGA: Jalan Pabuaran-Sindanglaut Akhirnya Diperbaiki
Menurut Tommy, untuk kondisi jalan di Kabupaten Cirebon dengan kategori mantap berjumlah sepanjang 1.038 kilometer.
Kondisi mantap merupakan penjumlahan antara kondisi baik dan kondisi sedang.
“Sedangkan jalan dengan kondisi rusak ringan itu sekitar 100 koma sekian kilometer,” paparnya.
Tommy menambahkan, saat ini DPUTR sedang melaksanakan beberapa kegiatan, di antaranya ruas jalan Plumbon-Kenanga sepanjang 6,5 kilometer dengan lebar 6 meter, ruas jalan Ujungsemi-Jagapura sepanjang 4,4 kilometer dan ruas jalan Kedongdong-Luwungkencana sepanjang 4 kilometer.
BACA JUGA: Belum Genap 1 Bulan, Aspal Jalan Plumbon-Kenanga Retak Lagi
“Di ruas jalan Plumbon-Kenanga juga ada pengecoran beton bahu jalan, tapi tidak semua,” terangnya.
Ia menjelaskan, secara umum pada tahun anggaran 2022 ini ada beberapa kegiatan yang sudah dan sedang dilaksanakan, dengan rincian sebanyak 81 paket kegiatan pengadaan langsung dan 116 paket yang dilelang melalui LPSE.
“Sekarang kami sedang fokus pada prioritas pembangunan dari anggaran DAK sebanyak Rp30,7 miliar,” pungkasnya. (Islah)