Ribuan ekor ikan tampak mengambang, mati. Berkumpul membentuk gelombang dengan aroma mulai mmebusuk. Ribuan ikan mati ini diduga akibat racun dari limbah yang mencemari sungai Cibuaya.
“Kematian massal ikan ini menjadi bukti terjadinya pencemaran hebat di Sungai Cibuaya. Kami minta pihak terkait segera mengatasinya sebelum dampak buruk meluas,” ungkap Kuwu (Kepala Desa) Kongsijaya, H Sutarjo, Senin (7/11/2022).
BACA JUGA: Hitam Pekat, Sungai Cibuaya Indramayu Tercemar, Belasan Ribu Ekor Ikan Mati
Pencemaran sungai Cibuaya oleh limbah hitam pekat Minggu, 6 November 2022, semakin meluas.
Jika sebelumnya terjadi di Desa Kongsijaya, pencemaran juga kini dirasakan warga di Desa Bangkaloa Ilir. Kedua desa tersebut memang terlintasi alur sungai Cibuaya.
Sama dengan kondisi di desa tetangga, warga Desa Bangkaloa Ilir juga mengalami kondisi serupa. Mereka mulai terserang gatal-gatal dan krisis air bersih.
BACA JUGA: Bukan Cuma Urusan Ranjang, Bupati Purwakarta, Anne Ratna, Buka-bukaan
“Yang terparah terjadi di Blok Kuburan. Air sungai Cibuaya sudah tidak bisa dimanfaatkan. Warga juga mengalami gatal-gatal dan kesulitan air untuk kebutuhan rumah tangga,” tutur Kuwu (Kepala Desa) Bangkaloa Ilir, H Mislam, Minggu, 6 November 2022.
Kuwu Kongsijaya, Sutarjo meyakini bahwa pencemaran sungai Cibuaya terjadi karena limbah yang berasal dari Pabrik Gula (PG) Jatitujuh di Kabupaten Majalengka.
Sutarjo bahkan mengklaim, peristiwa pencemaran sungai Cibuaya oleh limbah PG Jatitujuh bukan yang pertama. Hanya saja kali ini, kata dia, adalah yang terparah.
BACA JUGA: Diduga Mesum saat Lembur, Dua Pegawai Puskesmas Kaliwedi Digerebek Warga
“Banyak yang tahu setiap kali produksi besar-besaran (PG Jatitujuh) menghasilkan limbah yang banyak juga, tapi kali ini terparah,” ujar Sutarjo.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aep Surahman, mengatakan pihaknya telah melaporkan kasus pencemaran tersebut ke provinsi.
Dalam waktu dekat, tim dari Dinas Lingkungan Hidup akan turun ke lapangan untuk meneliti.
BACA JUGA: Denise Chariesta Ngaku Pernah Berhubungan Seks dengan Suami Orang
Sungai Cibuaya di Kabupaten Indramayu tercemar limbah berwarna hitam pekat. Limbah duduga berasal dari produksi gula dari Pabrik Gula (PG) Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Air sungai yang sebelumnya berwarna coklat berubah menjadi hitam pekat. Ribuan ekor ikan pun mati.
BACA JUGA: Gempa Megathrust 500 Tahun Sekali dan Tsunami Setinggi 34 Meter Ancam Jawa dan Sumatera
Di Desa Kongsijaya, Kecamatan Widasari, menjadi salah satu lokasi pencemaran terparah. Air sungai dalam dua hari terakhir berubah menjadi hitam dan berbau.
Ikan-ikan tampak mati, warga pun tak berani memanfaatkan air sungai karena sudah tercemar.
Dampak tercemar, air sungai Cibuaya tidak bisa dimanfaatkan. Warga yang tinggal di sepanjang aliran suangi, tidak ada yang berani menggunakan air tercemar untuk kebutuhan rumah tangga.***
BACA JUGA: Bayi Dibuang Lalu Direndam Air, Ibu Kandung Pembuang Mayat Bayi di Majalengka Akui Perbuatannya