SUARA CIREBON – Gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-48 tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2022 yang diselenggarakan di Kecamatan Kaliwedi telah berakhir, pada Minggu malam (6/11/2022) lalu.
Dari tujuh cabang yang dilombakan, yakni cabang tilawah, tahfidz, tafsir, syarhil, fahmil, kaligrafi dan karya tulis, Kafilah Kecamatan Palimanan berhasil meraih juara umum.
Sedangkan dua kecamatan lain yang menempati tiga besar adalah Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Sumber.
Penyerahan piala dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai, yang mewakili Bupati Cirebon, H Imron, sekaligus menutup MTQ tersebut.
BACA JUGAL: MTQ ke-48 Kabupaten Cirebon Resmi Dibuka
Dalam sambutannya, Hilmy mengatakan, nilai penting dari gelaran MTQ adalah pascapelaksanaan.
Karena, harapan utama pemerintah dengan pelaksanaan MTQ ke-48 ini adalah adanya peningkatan minat mengaji Al-Qur’an di kalangan masyarakat.
“Harapan kita bukan sekadar peningkatan prestasi para peserta, melainkan juga meningkatkan minat mengaji pada masyarakat sehingga akan membentuk karakter agamis dan sejahtera,” ujar Hilmy.
Dalam kesempatan itu, Hilmy juga mengucapkan selamat kepada para kafilah yang telah berhasil meraih prestasi.
BACA JUGA: Sekmat Kaliwedi Kecewa, Pawai Taaruf MTQ Kabupaten Cirebon Jalan Belum Diaspal
Sedangkan kepada yang belum berhasil menorehkan prestasi, Hilmy mengajak untuk terus mengasah kemampuan.
“Kepada penyelenggara dan pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini, atas nama pemerintah dan pribadi saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ucap Hilmy.
Hal senada juga disampaikan Ketua Pelaksana MTQ, Mochammad Syafrudin. Ia menyebut, suksesnya pelaksanaan MTQ tahun ini berkat bantuan dan dukungan semua pihak.
Menurut Syafrudin, agar ada peningkatan karakter yang lebih agamis pascapelaksanaan MTQ, maka dibutuhkan komitmen dari semua pihak.
BACA JUGA: Penyelenggara Pastikan MTQ ke-48 Kabupaten Cirebon Siap Digelar
“Harus ada komitmen dan tanggung jawab bersama agar pascapelaksanaan MTQ nanti, ada peningkatan karakter masyarakat yang lebih agamis dan bisa membudayakan mengaji,” singkatnya. (Islah)