“Untuk pembongkaran drainase misalnya. Kita kan perlu memitigasi hambatan apa yang nantinya jadi kendala di lapangan. Di dalam saluran drainase lama kan banyak jaringan utilitas. Ini juga jadi faktor pertimbangan dalam kajian kita,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, untuk memecah proyek puluhan miliar rupiah ini ke kegiatan infrastruktur lainnya, juga harus dipetakan titik mana saja yang urgen.
“Misalnya, kalau mau digelar yang pengaspalannya dulu, itu tetap saja harus memperhatikan faktor cuaca. Kalau ngaspalnya aja mungkin bisa. Tapi diaspalnya pas lagi cerah, nggak lagi hujan,” sebutnya.
Menurutnya, faktor administrasi lainnya juga jadi pertimbangan. Misalnya, kalau beberapa paket pekerjaan jadi digarap, tentu harus melalui proses lelang untuk menentukan rekanan pihak ketiga.
BACA JUGA: Alokasi Kursi DPRD Tetap 50, Sesuai Keputusan KPU Berdasarkan Jumlah Penduduk Kabupaten Cirebon
Proses lelang tersebut, membutuhkan waktu beberapa minggu. Sedangkan saat ini sudah minggu kedua bulan November.
“Intinya tunggu minggu-minggu ini lah, kita sampaikan dulu hasil kajian ke pimpinan. Nanti sekaligus yang memutuskan jadi atau tidaknya digelar tahun ini,” tegasnya
Menurutnya, apabila keputusannya ternyata proyek infrastruktur puluhan miliar rupiah ini tidak jadi digelar tahun ini dan digeser ke tahun depan, pihaknya berharap pelaksanaanya dapat dilakukan di awal-awal tahun serta dalam kondisi cuaca yang mendukung.
“Kalau jadinya tahun depan, waktunya diusahakan di awal-awal. Supaya waktu kerjanya normal dan panjang,” pungkasnya.
BACA JUGA: Sekda Kabupaten Cirebon: Mayoritas Gedung Belum Safety Kebakaran