Menurut Neneng, akibat terkatung-katungnyanya pokir yang telah diusulkan, imbasnya masyarakat yang merugi.
Karena, selain Jalan Pancuran kerap tergenang akibat drainase yang meluap ke badan jalan jika turun hujan, luapan air juga kerap menggenangi halaman teras bahkan masuk ke sebagian rumah warga.
Menurutnya, hal itu terjadi karena kondisi drainase yang dangkal dan dipenuhi sedimentasi yang tinggi.
“Kegiatan perbaikan drainase ini sudah saya perjuangkan. Saya lihat sendiri, sudah dianggarkan di tahun ini. Tapi, sampai mau akhir tahun belum digelar juga kegiatannya sama Dinas PUTR,” ujar Neneng.
BACA JUGA: Tembok Minimarket di Budur Cirebon Dibobol, Barang dan Uang Digondol Pencuri
Sehingga, setelah berkomunikasi dengan RW dan perwakilan masyarakat setempat, Neneng pun akhirnya mengambil inisiatif untuk memperbaiki drainase tersebut dengan modal sendiri.
Hal itu terpaksa dilakukan karena normalisasi drainase merupakan kepentingan yang sangat diperlukan masyarakat.
Sementara itu, tokoh masyarakat Jalan Pancuran, Sudirja menambahkan, warga bersama pengurus RW telah berkali-kali menanyakan ke dinas PUTR kapan rencana perbaikan drainase akan digelar.
Namun, pihaknya belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.
BACA JUGA: Truk Tangki BBM Pertamina Terguling di Cirebon, di Tasikmalaya Seruduk Klinik Kesehatan