Tagar RIPTwitter menjadi perbincangan hantat netizen dari berbagai negara di dunia.
Netizen dunia sangat menyesalkan kemungkinan matinya Twitter, salah satu aplikasi perpesanan yang terbesar di dunia.
Tudingan pun diarahkan kepada orang terkaya di dunia, Elon MUsk. Ia dianggap sebagai penyebab terancam matinya Twitter.
Seperti diketahui, orang terkayat kelahiran Afrika Selatan Elon Musk, telah resmi memiliki seluruh set Twitter setelah membeli dari pengelola lamanya.
BACA JUGA: Logika Modus Hindari Tagihan Utang Debt Collector Lewat Skenario Mati Hidup Lagi Bikin Penasaran
Setelah menguasai seluruh aset Twitter, Elon Musk berencana melakukan perimbakan manajemen secara besar-besaran.
Elon Musk meminta para karyawan Twitter bekerja lebih keras dan giat, Elon Musk berambisi merombak sistem kerja Twitter ke dalam visi barunya, Hardcore Twitter 2.0.
Perombakan sistem manajemen ini berdampaks pada ribuan karyawan Twitter. Mereka sebagian besar protes dan tidak setuju.
Sebagian besar karyawan Twitter akhirnya memilih keluar. Mereka memilih dipecat oleh Elon Musk, pemilik baru aplikasi perpesaan berlogo burung biru tersebut.
BACA JUGA: Ayah Tewas Dianiaya Anak Kandung, Diduga Dipicu Warisan dan Pembagian Hasil Sawah
The Verge melaporkan, untuk Hardcore Twitter 2.0, Elon Musk mengirim email kepada seluruh karyawan Twitter.
Elon Musk menjelaskan maksud perombakan manajemen yang berimbas pada sistem kerja. Ia juga memberi posi jawaban apakah karyawan setuju atau tidak.
Jika setuju, maka otomatis dinyatakan bergabung dan bersiap menerima budaya kerja baru yang disebut Hardcore Twitter 2.0. Jika tidak, otomatis keluar.
Karyawan yang tidak setuju, otomatis sudah menyatakan keluar dan dipersilkan angkat kaki dari perusahaan Twitter yang kini dikuasai oleh Elon Musk.
Hasilnya, opsi menolak lebih banyak. Enggan dipimpin Elon Musk, akhirnya banyak karyawan Twitter yang menyatakan keluar.
Sebelum keluar, ratusan karyawan itu mengunggah pesan perpisahan. Mereka memberi hormat emoji di Twitter Slack. Karyawan mengumumkan menolak permintaan Elon Musk dan memilih keluar.
Tercatat sedikitnya setengah karyawan Twitter yang berjumlah 7.500 orang mengundurkan diri dan memilih dipecat.
Mundur massal ini memunculkan spekulasi kuat bahwa Twitter akan down, tidak akan pulih seperti selama ini. Beredar pula isu bahwa Twitter akan tutup atau mati.
BACA JUGA: Pakai Aplikasi e-DUPAK Lebih Mudah, Ternyata Ini Kelemahan Pranata Humas saat Usulkan Angka Kredit
Dari situlah netizen menggemakan tagar #RIPTwitter yang viral dan menjadi trending topic dunia.
Banyak karyawan yang memilih dipecat berada di pos-pos strategis seperti layanan Twitter seperti seama ini, diantaranya karyawan yang bertanggung jawab memperbaiki bug dan mencegah padamnya layanan.
Kini versi aplikasi Twitter yang digunakan karyawan mulai melambat. Diperkirakan berdampak pada aplikasi versi publik Twitter yang berisiko juga mengalami gangguan.
Jurnalis teknologi Zoë Schiffer melalui akun Twitternya @ZoeSchiffer menulis, Twitter telah menutup semua gedung perkantorannya dan menangguhkan akses lencana centang biru.
“Elon Musk dan timnya takut karyawan akan menyabotase perusahaan.” Schiffer pada Jum’at, 18 November 2022.
Gedung perkantoran Twitter baru akan dibuka kembali pada tanggal 21 November mendatang.
Banyak warga Twitter menyampaikan kekesalannya terhadap Elon Musk. Mereka protes rencana Elon Musk melakukan perubahan besar-besaran yang berujung pada pemecatan karyawan ribuan karyawannya.***