“Adanya perbedaan adalah hal yang manusiawi, persaingan antar perbedaan itu hal yang lumrah terjadi, namun sikap sportifitas, ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah harus dikedepankan,” kata Imron.
Upaya yang dilakukan, lanjut Imron, dengan mengukuhkan sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Cirebon, pemerintah desa dengan TNI dan Polri.
“Karena runtuhnya sebuah negara adalah karena adanya kerapuhan di dalamnya, terlebih di era globalisasi, kita kenal dengan adanya proxy war, suku dan agama adalah yang sangat rentan dijadikan isu yang mudah membuat hancurnya keutuhan bangsa. Maka kami berharap FKDM menjadi jembatan mencegah terjadinya konflik yang memecah belah persatuan di daerah,” jelasnya.
BACA JUGA: Sekadar Pengingat, Berikut Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024, Catat Waktunya
Imron pun berharap agar FKDM bisa menjadi agen perekat bangsa agar perbedaan tidak merusak tatanan yang ada, karena jika tatanan rusak maka akan butuh waktu cukup lama untuk memperbaikinya.
Ia pun memberikan sebuah contoh di negara lain, karena perbedaan suku hingga membuat terjadinya perang hingga anak cucunya, dan itu terus berlanjut, sehingga tidak tahu mana kawan, mana lawan.
“Kalau Indonesia sudah goyah maka akan ada negara lain yang akan memanfaatkan situasi tersebut. Untuk itu kami berharap dengan adanya FKDM di Kabupaten Cirebon akan menjadi perekat bangsa agar masyarakat bisa berfikir dewasa, arif dan bijaksana, semoga Kabupaten Cirebon bisa menjadi pelopor di Jawa Barat yang mampu mengatasi perbedaan pilihan tidak akan merusak persatuan bangsa,” pungkasnya. (Baim)