Negara tujuan produk ekspor tersebut di antaranya, Korea Selatan, Australia, Spanyol, Rusia, Yordania, Taiwan, Hongkong, Qatar, dan Inggris.
Sebelumnya, perajin rotan Desa Bode Lor, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Darma (51) mengatakan, minimnya jumlah permintaan tersebut otomatis berpengaruh terhadap jumlah produksi.
Menurut Darma, produksi tangan terampil para perajin di Desa Bode Lor sejak lama sudah menyasar pasar Eropa dan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Daging Anjing Jadi Menu Rumah Makan, Yayasan Sahabat Peduli Hewan Protes Keras
“Setelah kejadian perang Rusia-Ukraina, permintaan menurun. Apalagi sekarang ada klaim produk masyarakat di sini,” kata Darma.
Sebelum adanya penurunan produksi, setiap bulannya ia mampu mengirim dua kontainer atau 1.120 unit furnitur rotan. Namun, sejak tiga bulan terakhir ini ia hanya mampu memproduksi sebanyak 200 unit furnitur rotan saja.
“Waktu masih ramai, setiap bulan mampu mengumpulkan omzet Rp319 juta. Tetapi sekarang, tidak pernah lebih dari Rp100 juta,” terang Darma.
BACA JUGA: Setiap Tahun Ditemukan Kasus Positif AIDS di Plered