Warpin mengaku, untuk lahan bawang ukuran satu hektare, membutuhkan modal kurang lebih Rp40-50 jutaan. Itu belum menghitung sewa lahan per hektarenya yang berada di angka Rp10-15 juta untuk satu musim tanam.
“Jadi modalnya cukup besar. Makanya, simpanan hasil dari garam kebanyakan untuk modal tanam bawang. Selain bawang, dalam satu lahan itu bisa ditanami palawija lainnya, seperti terong, cabai, kacang juga,” kata Warpin.
BACA JUGA: Remaja Babakan Cirebon Jadi Begal Payudara, Korban Teriak, Babak Belur, Lalu Diserahkan ke Polisi
Sekarang ini, kata dia, para petani bawang di daerahnya baru pada tahap mempersiapkan lahan bawang dengan cara dicangkul.
Menurut Warpin, petani bawang di desanya hanya mengandalkan air tadah hujan saja. Artinya, di kala musim kemarau, lahan untuk bawang pun tidak bisa dimanfaatkan.
“Untuk satu petani bawang di sini paling rata-rata tanam bawangnya di lahan seperempat hektare atau setengah hektare. Ya karena modalnya besar itu. Apalagi sekarang bibit bawangnya mahal. Bibit yang siap tanam bisa mencapai Rp40 ribu per kilogramnya,” ungkapnya. (Islah)
BACA JUGA: Begal Payudara dan Pelaku Curas Diringkus, Korban Gadis SMA 16 Tahun