“Nah, anaknya dititipkan ke kerabat atau ke pengasuh, sehingga asupan nutrisi dan gizinya kurang terpantau,” terangnya.
Ia mencontohkan, di wilayah Kecamatan Sumber yang merupakan wilayah ibu kota Kabupaten Cirebon, justru ditemukan lebih dari 100 anak yang mengalami stunting.
Hal itu, tentu menjadi perhatian bersama yang mengharuskan adanya kolaborasi dalam menurunkan angka stunting.
BACA JUGA: Senam Mahabbah Cegah Stunting, Ajak Orang Tua dan Calon IRT Mengantisipasi
“Harus ada kolaborasi antara akademisi, kalangan bisnis melalui CSR, komunitas dan goverment. Kalau ini terkoordinasi dengan baik maka kita punya harapan baik bahwa program eliminasi stunting di 2045 sesuai dengan program pemerintah pusat bisa terwujud,” ucapnya.
Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Cirebon menetapkan target untuk bisa menurunkan kasus stunting di Kabupaten Cirebon sebesar 3 persen.
Namun demikian, kasus stunting yang terjadi di Kabupaten Cirebon, angka prevalensinya masih di bawah kasus nasional yang sebesar 15 persen.
“Fokus kita sekarang, bagaimana agar target tahun depan kasus stunting turun tiga persen,” ungkapnya. (Islah)
BACA JUGA: Bansos Karut Marut, Pengawasan Dinsos Dipertanyakan