SUARA CIREBON – Perayaan Imlek yang menjadi hari raya warga Tionghoa atau etnis China memiliki sejarahnya dari waktu ke waktu pada penggalan perjalanan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan hingga kini.
Imlek, hari raya masyarakat China atau etnis Tionghoa selalu berhubungan dengan kebijakan masing-masing pemerintah di tiap masa dari mulai Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Soekarno atau Bung Karno hingga ke era sekarang Presiden Jokowi.
Masing-masing presiden yang juga sebagai kepala negara memiliki kebijakan tersendiri berkaitan dengan perayaan Imlek yang menjadi hari raya etnis Tionghoa atau warga China di Nusantara.
Budayawan Jeremy Huang Wijaya atau Suhu Jeremy, Jumat, 6 Januari 2022, mengungkapkan sejarah Imlek pasca kemerdekaan RI.
Bermula pada tahun 1946, ketika RI baru berdiri. Presiden Soekarno (Bung Karno) mengeluarkan Penetapan Pemerintah tentang hari-hari raya umat beragama No.2/OEM-1946 yang pada pasal 4.
Ditetapkan 4 hari raya orang Tionghoa yaitu Tahun Baru Imlek, hari wafatnya Khonghucu ( tanggal 18 bulan 2 Imlek), Ceng Beng dan hari lahirnya Khonghucu (tanggal 27 bulan 2 Imlek).
BACA JUGA: 5 Rahasia Kenapa Orang China Banyak yang Kaya dan Sukses, Ini Catatan Tahun Baru Imlek