Dandim 0620 itu menerangkan, inovasi yang digagas Kodam III Siliwangi berupa mesin pengolah sampah, diharapkan bisa dimanfaatkan pemda.
Mesin itu bahkan telah diluncurkan resmi oleh Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, Kamis (5/1/2023) lalu.
BACA JUGA: AKBP Dedy Darmawansyah Resmi Jabat Wakapolresta Cirebon
Menurut Afriandy, mesin pengolahan sampah yang diluncurkan Pangdam III Siliwangi tersebut, mampu mengolah sampah menjadi braket dan pelet karbon yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Breket dan pellet karbon hasil olahan sampah tersebut, lanjut Afriandy, merupakan solusi cerdas pengganti breket batu bara yang lama-kelamaan akan habis.
“Braket sampah ini, bisa dijadikan solusi pengganti breket batu bara yang suatu saat akan habis,” ujar Afriandy, Jumat (6/1/2023).
Dengan menggunakan mesin pengolahan sampah ini, bukan hanya membantu untuk menjaga lingkungan, tapi juga memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat.
Pihaknya pun siap untuk berkolaborasi dengan Pemda dalam penanganan sampah, dimana jika dibiarkan bisa menjadi bom waktu kedepan.
“Semoga ini bisa menjadi awal keseriusan baik di TNI, Pemda dan masyarakat dalam penanganan sampah,” paparnya.
Pasalnya, menurut Afriandy, penanganan sampah tidak hanya tugas pemerintah, namun merupakan tanggung jawab bersama.
Afriandy menegaskan, Kodim 0620 Kabupaten Cirebon akan mengerahkan seluruh Bintara Pembina Desa (Babinsa) di tiap desa untuk turut serta memberikan pemahaman dan sosialisasi soal penanganan sampah yang dimulai dari rumah tangga.
“Peran kita di TNI tidak lepas untuk berkontribusi dalam penanganan sampah,” ujar Afriandy.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon. Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan seluruh Babinsa di tiap desa se Kabupaten Cirebon untuk berperan aktif dalam penanganan sampah.
BACA JUGA: TPPO Berkedok LPK Marak, Disnaker Kabupaten Cirebon Sentil Wasnaker Provinsi
Terkait sosialisasi, jajarannya akan lebih menekankan tumbuhnya kesadaran individu masyarakat. Nantinya, jika masyarakat taat dan paham akan pentingnya kebersihan, maka persoalan sampah akan hilang dengan sendirinya.
“Penanganan sampah ini dibutuhkan kolaborasi dari hulu ke hilir yang dimulai dari diri sendiri agar beban ini tidak terus bermuara pada pemerintah saja,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih, mengapresiasi inisiatif TNI yang peduli lingkungan terkait penanganan sampah.
BACA JUGA: Kota Cirebon akan Luncurkan KTP Digital, Masyarakat Hanya Perlu Gawai
Menurutnya, saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon sedang konsens dalam penanganan sampah yang memang menjadi pekerjaan rumah pemda agar lingkungan menjadi bersih.
Menurut Ayu, di Kabupaten Cirebon sudah ada contoh desa yang mengelola sampah secara swadaya, yakni Desa Ciawi Gajah.
“Ini bisa menjadi rujukan untuk program TNI yang dikolaborasikan dengan Pemda. Bahkan tahun ini Dinas LH sedang menggarap program pembuatan TPA di Kubangdeleg yang mengkolaborasikan berbagai konsep,” ucapnya.***
BACA JUGA: 200 Anggota PPK Kabupaten Cirebon Mayoritas Generasi Muda