Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai mengatakan, sejauh ini, ruang bagi pelaku UMKM untuk bisa memperkenalkan produknya masih sangat minim.
Hal itu, menurut Hilmy, menjadi permasalahan yang belum terselesaikan sampai dengan saat ini.
BACA JUGA: DARURAT! Guru PNS di Kabupaten Cirebon Banyak yang Pensiun
Terkait hal itu, pihaknya akan menekankan kepada seluruh dinas terkait untuk dapat membentuk ruang yang luas bagi pelaku UMKM.
Pasalnya, ia menilai, selama ini pameran-pameran bagi para pelaku UMKM berada di tempat yang kurang tepat.
“Jadi kita ingin nanti memanfaatkan pasar-pasar yang sudah terbentuk,” kata Hilmy, usai rapat koordinasi di Kantor Dinas Koperasi dan UKM pada Rabu, 11Januari 2023.
BACA JUGA: Bupati Imron: Shelter PKL Terlalu Kecil, Hanya Cocok untuk Kedai Kopi
Menurut Hilmy, kurang tepatnya langkah yang dilakukan oleh dinas terkait ini, akan menghambat laju perekonomian dari sektor UMKM.
“Seperti sekarang ini kita mengadakan pameran di Stadion Ranggajati, siapa yang datang? Tidak ada, yang datang paling hanya undangan saja,” tegas Hilmy.
Oleh karena itu, menurut dia, dalam rakor telah disepakati kegiatan pameran turun ke kantong-kantong keramaian, agar produk UMKM bisa mendongkrak perekonomian Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA: Bangunan hampir Ambruk, Murid SDN 1 Gunungsari Kabupaten Cirebon Lima Tahun Belajar di Lantai
Contohnya, imbuh Hilmy, UMKM dan ekonomi kreatif serta pariwisata dan travelnya harus masuk ke pesta rakyat yang ada di desa-desa.
“Pak Kadis sudah sepakat, bahwa kalau ada pesta rakyat yang ada di desa kita masuk ke sana, semua UMKM, ekonomi kreatifnya pariwisatanya, travelnya buka di sana,” paparnya.
Tidak hanya itu, lanjut Hilmy, bila perlu pemerintah mempersiapkan anggaran untuk menyewa tenant-tenant di mal-mal besar agar produk UMKM bisa secara masif terjual.
BACA JUGA: Gelagat Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis Loncat ke PDIP Sudah Terendus Demokrat
Namun tentunya, sebelum mengambil langkah itu, dinas terkait harus mampu memberikan pelatihan agar bisa menciptakan produk UMKM yang berkualitas.
“Kita membuka tenant-tenant yang ada di Mall Grage contohnya, kita bentuk biar bayar berapa nanti kita anggarkan. Dan semua pelaku UMKM bisa bergantian, tapi harus ada pelatihan packagingnya jangan sampai yang dipamerkan itu performanya kurang bagus,” pungkasnya.***
BACA JUGA: Nilai Ekspor Kabupaten Cirebon Tembus US$428 Juta, Perajin Minta Pemerintah Bantu Pemasaran