DPRD Kabupaten Cirebon Desak Kadisdik Perjuangkan Rehab SDN 1 Gunungsari Tahun Ini

SUARA CIREBON - Hingga saat ini para siswa di SDN 1 Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon masih harus belajar lesehan di lantai akibat kondisi gedungnya yang membahayakan.

Hal itu membuat anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan mengaku merasa miris melihat kodisi yang dialami siswa SDN 1 Gunungsari tersebut.

Pasalnya, para siswa yang menjalani proses belajar di SDN 1 Gunungsari dengan kondisi memprihatinkan tersebut sudah berlangsung cukup lama, yakni sekira 5 tahun.

BACA JUGA: Bangunan hampir Ambruk, Murid SDN 1 Gunungsari Kabupaten Cirebon Lima Tahun Belajar di Lantai

Menurut Yoga Setiawan, kondisi SDN 1 Gunungsari yang membahayakan dan dikeluhkan pihak sekolah itu sudah terdengar sejak ia masih duduk di Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon.

Artinya, kata Yoga, dalam kurun waktu tersebut ternyata Dinas Pendidikan (Disdik) belum mampu menyelesaikan persoalan yang dikeluhkan pihak sekolah dan mendesak dilakukan perbaikan.

"Miris ya, karena sudah lima tahun dan saya sudah mendengar itu sejak saya masih di komisi 4, tapi sampai sekarang belum terselesaikan," ujar Yoga pada Sabtu, 14 Januari 2023.

BACA JUGA: DARURAT! Guru PNS di Kabupaten Cirebon Banyak yang Pensiun

https://www.youtube.com/watch?v=aH-Ohrlfx_g

Seharusnya, kata Yoga, persoalan yang dialami SDN 1 Gunungsari sudah dapat diselesaikan sejak dulu melalui perencanaan matang dan pemilahan urgensi persoalan yang ada.

Terlebih, Yoga mengungkapkan, Kepala Disdik yang saat ini menjabat, dulu pernah menduduki jabatan Kepala Bidang SD, dimana persoalan tersebut memang sudah diketahuinya sejak dulu.

"Kadisdiknya itu kan mantan Kabid SD, harusnya mengetahui, ini persoalan serius yang seharusnya ditangani dan diselesaikan sejak dulu. Jangan sudah waktu lama, baru mencari solusi menurunkan tim, kemarin-kemarin kemana saja," kata Yoga.

BACA JUGA: Pembelian Pertalite dan Solar Harus Pakai QR Code, di Cirebon Mulai Berlaku Januari 2023 Ini, Catat Tanggalnya

Kendati demikian, Yago mengakui, anggaran untuk pembangunan fisik di Disdik Kabupaten Cirebon memang terbatas karena harus berbagi dengan SKPD lainnya.

Sehingga, kata Yoga, rehab gedung SD dengan kategori rehab berat dan rehab sedang pun belum semua bisa dituntaskan.

Namun sayangnya, lanjut Yoga, kegiatan rehab yang dilakukan Disdik Kabupaten Cirebon tidak menggunakan skala prioritas. Buktinya, gedung SDN 1 Gunungsari yang memprihatinkan itu sampai sekarang rehabnya tidak diprioritaskan.

BACA JUGA: Mayoritas Hamil Duluan, Ratusan Pelajar di Ponorogo Minta Dispensasi Nikah, Wakil Ketua MUI Anwar Abbas : Kita Gagal Mendidik Anak-Anak

https://www.youtube.com/watch?v=aH-Ohrlfx_g

"Kalau kita kroscek lagi di lapangan, masih banyak rehab sedang yang sebetulnya (kondisi bangunannya, red) masih layak, tapi dianggarkan," tukasnya.

Karena itu, Yoga menegaskan, persoalan yang dihadapi pihak SDN 1 Gunungsari saat ini menjadi tanggung jawab Kepala Disdik Kabupaten Cirebon.

Yoga pun meminta agar Kepala Disdik Kabupaten Cirebon memperjuangkan rehab SDN 1 Gunungsari agar bisa dilakukan tahun 2023 ini.

BACA JUGA: Kabupaten Cirebon Dilintasi Sesar Baribis, Jalan Raya di Wisata Plangon Sudah Retak, Mundu, Gronggong, dan Sumber Terancam

Kalaupun melalui APBD murni 2023 ini tidak bisa, lanjut Yoga, maka harus diperjuangkan melalui APBD Perubahan 2023.

"Minimal ada keseriusan dalam penanganannya, jangan nunggu ramai (diberitakan media, red) baru cari solusi, itu tidak etis," tegasnya.

Meski demikian, Yoga mengakui persoalan yang dialami SND 1 Gunungsari merupakan tanggungjawab bersama.

BACA JUGA: Calon Jemaah Haji Jawa Barat Bakal Diterbangkan Lewat Bandara Kertajati, Kuota Haji Indonesia Tahun 2023 Ini Dapat 221.000

https://www.youtube.com/watch?v=aH-Ohrlfx_g

Karenanya, ujar Yoga, kolaborasi legislatif dengan sejumlah SKPD termasuk Disdik Kabupaten Cirebon, harus bisa ditangkap sebagai salah satu solusi dari setiap permasalahan yang ada.