“Jadi harus naik ke atas. Sementara kalau naik ke atas, berarti yang bawahnya juga kan harus dibongkar dulu karena tidak memenuhi syarat untuk pembangunan dua lantai. Sehingga diperlukan anggaran yang cukup besar,” kata Roni.
Untuk solusi jangka pendek, pihaknya akan mencarikan tempat alternatif untuk keberlangsungan kegiatan belajar para siswa di sekolah itu.
Tempat alternatif itu, menurut dia, bisa berupa bangunan MI [madrasah intidaiyah] atau MD [madrasah diniyah] dan lainnya yang bisa dikerjasamakan.
Roni mengaku sudah memerintahkan Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) untuk mencari tempat alternatif tersebut.
“Karena SDN 1 Gunungsari itu hanya SD satu-satunya di desa itu. Jadi alternatifnya ya menitipkan siswa,” terangnya.***