Dimana, tahapannya dilakukan dengan menggelar uji kompetensi (ujikom) seperti yang diselenggarakan di aula Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di komplek perkantoran Sumber, Kabupaten Cirebon pada Jumat 20 Januari 2023.
Bupati Cirebon, H Imron MAg menyebut, rotasi pejabat eselon II di bawah kepemimpinannya berbeda dengan rotasi pada tahun-tahun terdahulu.
BACA JUGA: 17 Kepala Dinas di Kabupaten Cirebon Bakal Dirotasi, Ini Daftarnya
Imron menegaskan, rotasi Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) atau pejabat eselon II dilakukan berdasarkan kompetensi para pejabatnya.
“Jadi, jangan (buat, red) rolling itu untuk permainan, kita pakai sistem. Kalau dulu-dulu orang (pejabat, red) baru setengah tahun bisa pindah,” kata Imron, di Sumber.
Menurut Imron, ujikom yang digelar kali ini diikuti oleh sejumlah pejabat sudah menduduki jabatannya minimal satu tahun.
BACA JUGA: Siap-Siap! Akan Ada Rotasi Mutasi di Kabupaten Cirebon, Open Bidding Masuki Tahap Akhir
Dari hasil ujikom nanti, kata Imron, akan bisa diketahui kompetensi pejabat yang bersangkutan karena diberi kebebasan untuk memilih formasi yang diminati.
“Dari ujikom, nanti diketahui (pejabat, red) ini cocoknya dimana. Sekarang kalau rolling itu satu tahun sekali dan berdasarkan hasil ujikom tadi,” tukas Imron.
Ia memastikan, rencana rotasi tersebut bukan berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan dirinya terhadap kinerja pejabatnya.
Namun lebih mempertimbangkan ketentuan atau aturan terkait hal tersebut. Selain itu, juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui inovasi para pejabatnya.
Karena, rotasi atas dasar Ujikom ini sangat berbeda dengan seleksi terbuka atau open bidding. Dimana, open bidding sendiri dilaksanakan karena ada posisi jabatan yang kosong.
“Tapi kalau ujikom ini kan perputaran. Makanya 17 orang peserta ujikom ini belum tentu semuanya pindah, kita lihat cocoknya dimana. Bisa jadi tetap di posisi (jabatan, red) semula,” terang Imron.
Untuk menentukan penempatannya pada tahap akhir ujikom nanti, kata Imron, ia pun akan melibatkan Baperjakat.
“Dia (pejabat, red) itu cocoknya dimana, baru kita pilih, tapi kita libatkan Baperjakat,” paparnya.***