“Ruas jalan ini kondisinya miring, jadi kendaraan dari Arjawinangun yang hendak ke Gegesik harus ambil kanan. Makanya kita atur, kita tahan dulu kendaraan dari Gegesiknya,” kata warga setempat yang mengaku bernama Supriadi.
Tidak berselang lama, anggota Polsek Gegesik pun tiba di lokasi untuk mengatur arus kendaraan dari dua arah tersebut.
Para petugas tersebut bahkan mengimbau kendaraan yang hendak menuju Arjawinangun untuk tidak nekat menerobos banjir. Para pengendara diarahkan untuk melewati jalur alternatif.
Tokoh masyarakat Desa Bayalangu Kidul, H Dodi mengatakan, banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir yang terparah sejak tahun 2018.
“Ini yang terparah sejak tahun 2018,” ujar Dodi.
Pasalnya, kata Dodi, baru kali ini air yang merendam ruas jalan Arjawinangun-Gegesik bisa masuk ke halaman rumah makan miliknya yang posisinya cukup tinggi.
“Tadi malam (Minggu malam) sekitar jam 10 air jalan sudah direndam banjir. Sampai jam 12 malam banjir semakin tinggi. Sekarang (Senin pagi, red) air memang mulai agak surut,” ujar pria yang merupakan mantan Kuwu Desa Bayalangu Kidul tersebut.
BACA JUGA: Anda Wanita Jomblo? Pilihlah Suami Orang Cirebon, Dijamin Setia, Survei Membuktikan, Baca Nih!