SUARA CIREBON – Apabila suatu saat burung kesayangan Anda mendadak stres dan berhenti berkicau, tidak usah bingung dan bikin Anda ikut-ikutan stres. Burung berhenti berkicau banyak penyebabnya.
Jika burung kesayangan Anda yang semula gacor tiba-tiba mendadak kicaunya kendor, bahkan, berhenti samasekali. Ini banyak faktor yang menyebabkan burung seperti itu.
Bisa karena sedang proses pergantian bulu hingga bulu – bulu tersebut rontok. Atau karena pakan yang yang tidak sesuai, bisa pula karena kebisingan, kaget karena baru dipindahkan, dan banyak lagi.
Baca juga : Adik Tiri Incar Hadiah Lomba Kicau Burung, Jadi Pelaku Pencurian di Cirebon, Dua Korban Ditikam
Anda tidak usah bingung, ini ada pebudidaya burung kicau, terutama jenis burung murai di sebuah perumahan di Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Mohammad Syarif yang mau berbagi pengalaman untuk menangani burung yang sedang stres.
“Burung bisa berhenti berkicau banyak penyebabnya, oleh karenanya jangan biarkan dia stres, sebab masih ada solusinya,” kata lelaki yang akrab disapa Arif ini, Jumat, 27 januari 2023.
Arif menyampaikan, apabila burung kicau mengalami stres, harus dilihat dulu penyebabnya. Terkecuali burung tersebut bulunya sedang rontok memang susah untuk mengatasinya, karena jenis burung apapun jika sedang rontok umumnya sangat malas untuk berkicau.
Baca Juga : Pencurian di Cirebon, Pelaku Incar Hadiah Lomba Kicau Burung Rp17 Juta, Korban Ditikam Hingga Luka Parah
Namun, apabila burung mengalami stres, sementara kita tidak tahu penyebab pastinya, bisa dikembalikan pada suasana alam burung tersebut. Burung branjangan misalnya, yang saat ini ikut naik kelas menyusul burung kicau lainnya.
Jenis burung yang satu ini suka tempat yang sunyi, namun, akrab dengan panas mata hari. Oleh sebab itu, upayakan kandang mendapatkan sinar mata hari yang cukup agar burung merasa nyaman dan sehat.
Menyediakan suara air yang mengalir di dekat kandang burung itu perlu. Bisa menggunakan akuarium, bila perlu sekalian dipelihara ikan hias jenis yang kecil – kecil saja agar tidak membuat kaget burung saat ikan itu meloncat. Lebih baik apabila akuarium itu tidak berhenti sepanjang hari. Burung akan merasa seperti di alam liarnya.
Selain tetap menyediakan biji-bijian yang biasa diberikan, atau bisa juga pakan pabrikan, hanya porsinya secukupnya saja, yang wajib disediakan lebih banyak adalah makanan alami.
Bagi burung branjangan, bisa menyediakan kroto (Oecophylla smaragdina), jangkrik (Grylloidea), laron atau rayap terbang (Coptotermes spp). Namun, jangan sampai salah pilih laron, karena laron ada yang berasal dari Rayap kayu kering (drywood termites) dan Rayap tanah (subterranean termites).
Bisa dijadikan alternatif laron yang berasal dari rayap tanah, bentuknya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan rayap kayu yang oleh orang Jawa dikenal dengan werangas yang bentuknya jauh lebih kecil, dan laron dari rayap kayu ini sangat tidak cocok untuk burung kicau, bisa jadi malah membahayakan.
Baca Juga : Rahasia Awet Muda Alami, Gampang Banget, Berikut 30 Resep Sehat dan Bahagia di Usia Tua
Apabila tersedia undur-undur atau dalam bahasa Cirebon dikenal dengan bungkang/bongkang yang punya nama ilmiah Myrmeleon formicarius. Yang disebutkan terakhir ini lebih dianjurkan untuk mengatasi burung yang sedang stres.
Untuk mengembalikan burung dari stres agar bisa berkicau kembali memang membutuhkan kesabaran. Perlu dilakukan beberapa hari, jika stresnya berat bisa beberapa minggu baru bisa kembali berkicau. Jangan pesimis.***