Dalam rekaman CCTV itu, terlihat jelas bagaimana penculikan anak dilakukan pelaku di sebuah lembaga pendidikan setingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Play Group.
Terlihat dalam video berdurasi 30 detik yang beredar di Group WhatsApp (Grup WA), Rabu, 1 Februari 2023, seorang pria mengenakan helm masuk untuk melakukan aksi penculikan anak.
Pria mengenakan helm itu masuk melalui pintu depan. Langsung masuk menerobos anak-anak seusia lima tahun yang sedang senam.
Dari rekaman CCTV terlihat jelas, pria memakai helm dan memakai jaket itu langsung mengambil begitu saja salah satu anak laki-laki.
Anak itu lalu diangkat dan dibawa keluar. Sementara puluhan anak siswa PAUD atau Play Group lainnya, hanya bisa menatap dengan wajah polos sebagaimana umumnya anak-anak.
Setelah salah satu temannya diculik oleh pria, anak-anak itu, lalu berkumpul. Wajah mereka terlihat polos, antara takut dan keheranan, terlihat pula ada yang menjerit-njerit.
BACA JUGA: Penculikan Anak di SDN 1 Weru Kidul Cirebon Hoaks, Kejadian Aslinya Ternyata Begini
Dalam reaman CCTV lainnya, anak yang diculik, oleh pria itu lalu disekap dan dimasukan dengan kantong plastik, lalu dibawa kabur.
Tidak jelas kapan dan dimana peristiwa yang diklaim sebagai aksi penculikan anak. Namun narasi yang mengikuti penyebaran video di Grup WA itu, disebutkan peristiwa penculikan anak terjadi di Tangerang.
Dinarasikan juga, bahwa saat pria itu menculik seorang anak laki-laki, di dalam ruangan tempat para siswa PAUD berkumpul, tidak ada satupun guru yang mengawasi.
Di video yang diklaim sebagai aksi penculikan anak yang terekam kamera CCTV, menanyakan keberadaan guru yang tidak ada di ruangan kelas saat anak-anak berkumpul.
BACA JUGA: Heboh Penculikan Anak, Orang Tua di Cirebon Rela Antar-Jemput Anak ke Sekolah
“Ticer2 tidak ada,” ujar narasi dalam video berdurasi 30 detik yang beredar di Grup WA.
Benarkah itu peristiwa penculikan anak. Tidak ada yang tahu pasti. Karena lokasinya tidak jelas, termasuk kapan peristiwanya. Meski disebut di Tangerang.
Video yang diklaim sebagai aksi penculikan anak ini, hanya salah satu dari banyaknya pesan berantai, baik dalam bentuk video, foto dan sejumlah narasi soal aksi penculikan anak.
Tidak jelas peristiwanya. Namun sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan bahwa video, foto dan pesan berantai berbagai aksi penculikan anak di wilayah Jabodetabek tidak terkonfirmasi.
BACA JUGA: Heboh Penculikan Anak, Orang Tua di Cirebon Rela Antar-Jemput Anak ke Sekolah
Trunoyudo menyebutkan belakangan ini banyak bertebaran pesan berantai soal penculikan anak di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Namun dari sekian video, foto dan pesan berantai yang diklaim sebagai aksi penculikan anak, tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Itu informasi hoaks. Tidak ada dari institusi kepolisian di wilayah Polda Metro Jaya yang menerima laporan korban penculikan anak,” tutur Trunoyudo.
BACA JUGA: Berkeliaran Cari Mangsa, Heboh Penculikan Anak, Ini Imbauan Kapolda Jabar
Polda Metro Jaya masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi hoaks tersebut. Trunoyudo meminta masyarakat untuk bijak dalam menggunakan medoa sosial (medsos).
“Pastikan itu fakta. Kalau tidak pasti jangan langsung di share. Pesan berantai soal penculikan anak ini sangat masif dan itu hoask. Masyarakat jangan terprovokasi,” tutur Trunoyudo.***
BACA JUGA: Bareskrim Polri Tegaskan Penculikan Anak Hoaks, Tapi Pesan Berantai Terus Beredar