Hanya saja, kata Eli, ATS dan keluarganya memang sangat tertutup untuk berkomunikasi dengan para tetangga.
Mereka tidak pernah berbaur dengan tetangga dan hanya sesekali memberikan krupuk kemplang dan kopi kepada tetangga.
Eli memaparkan, ATS dan keluarganya belum lama menempati rumah kontrakan yang saat ini ditinggalinya.
Seingat dirinya, baru sekira dua bulan terduga teroris ini menempati rumah kontrakan tersebut.
“Rumah itu punya orang Palembang, cuma orangnya sudah pergi dan sekarang ditempati oleh ATS berama istri dan anaknya,” terangnya.
Diketahui, ATS merupakan terduga teroris yang telah menjadi DPO Tim Densus 88 Anti Teror.
TAS diduga terafiliasi dengan jaringan teroris di Palembang, Sumatera Selatan.
Bahkan, penangkapan terduga teroris ATS diduga merupakan hasil pengembangan dari penangkapan teroris sebelumnya di Palembang, Sumatera Selatan.
Setelah ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror, terduga teroris ATS itu sepertinya langsung di bawa ke Jakarta.***
BACA JUGA: Terduga Teroris Ditangkap di Desa Kubang Cirebon