Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon mencatat, sebanyak 7 kasus kekerasan perempuan dan anak ini terjadi di bulan Januari 2023.
Mirisnya, pelaku dari sejumlah kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Cirebon yang terjadi di awal tahun 2023 tersebut didominasi oleh keluarga dekat korban.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni mengatakan, kasus kekerasan perempuan dan anak pada awal tahun 2023 ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama.
BACA JUGA: Kekerasan dan Perundangan Anak Meningkat, Jumlahnya Capai 26 Kasus di Kabupaten Cirebon
“Tahun 2022 kemarin hanya ada 1 kasus. Tapi di Januari tahun 2023 ini ada 7 kasus,” kata Enny Suhaeni, Kamis, 9 Februari 2023.
Enny menjelaskan, jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak yang sedikit pada tahun sebelumnya, belum tentu karena tidak adanya kasus.
Bisa jadi, kata dia, hal itu disebabkan karena korban atau keluarga korban tidak mau melapor karena pelakunya orang dekat.
Sehingga, menurut Enny, kenaikan kasus yang terjadi di awal tahun 2023 ini ditengarai karena masyarakat sudah berani melapor.
BACA JUGA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat, Wabup Cirebon Prihatin Dampak Kemiskinan Kemana-mana
“Kenaikan kasus ini mungkin karena masyarakat sekarang berani melapor,” ujar Enny.
Meskipun ada peningkatan kasus kekerasan perempuan dan anak di bulan Januari tahun 2023 ini, Enny berharap, tidak ada kenaikan lagi di bulan-bulan berikutnya.
Ia menambahkan, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Cirebon sepanjang tahun 2022, sebanyak 95 kasus dengan jumlah korban mencapai 103 orang.
Enny memaparkan, kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Cirebon pada 2022 kemarin, didominasi kekerasan seksual dengan 85 korban. Kemudian disusul kekerasan fisik dengan 9 korban, kekerasan psikis 5 korban, trafficking 1 korban, dan lainnya 3 korban.
BACA JUGA: Penangkapan Terduga Teroris di Cirebon, Rumah Kontrakannya Sudah Kosong
Enny menyebut, faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup banyak, di antaranya karena berkenalan di medsos dan berlanjut sampai kencan hingga kemudian hamil.
Namun yang membuat dirinya merasa miris adalah karena pelakunya orang dekat, termasuk pelaku pelecehan seksual hingga menyebabkan korba hamil.
“Ada juga karena ditinggal istrinya bekerja di luar negeri, sehingga melakukan perbuatan pelecehan seksual kepada orang terdekatnya,” terangnya.***
BACA JUGA: Komnas: Kekerasan Anak Kerap Dilakukan Orang Dekat