Tidak jelas, apakah lelaki berambut pirang dengan rambut dikucir itu lawan mereka atau hanya warga yang kebetulan sedang melintas dan menjadi korban setelah berpas-pasand engan konvoi geng motor.
“Sering Mas. Hampir tiap malam liburan. Kota ini sudah dikuasai geng motor. Jangan berani-berani lewat kota pada malam hari, lebih baik cari jalan memutar,” tutur warga di Kelurahan Karyamulya tempat lokasi insiden penyerangan yang terekam CCTV.
Insiden kekerasan di dalam Kota Cirebon ini merupakan kesekian kalinya. Sejumlah korban telah berjatuhan akibat ulah geng motor.
Korban, selain warga biasa yang kebetulan berpas-pasand engan konvoi geng motor, ada juga yang memang sesama anggota geng motor.
Biasanya mereka saling menantang di akun media sosial (medsos) masing-masing. Dari saling menantang di medsos, lalu mereka janjian untuk berperang di areal Kota Cirebon.
Ulah geng motor yang dengan sangat leluasa menguasai dan mengendalikan Kota Cirebon ini membuat resah warga Kota Cirebon.
Mereka berharap, ada yang bisa memberantas geng motor dan mengembalikan keamanan dan kenyamanan di Kota Cirebon.
“Bagaimana mau menjadi tujuan wisata kalau malam hari sudah seperti kota para gangster. Kasihan para pedagang yang mencari rejeki di malam hari. Pengunjung pasti ketakutan,” ujar warga Kesambi dengan nada kesal.***