Pasalnya, banjir yang merendam sawah di wilayah barat Kabupaten Cirebon ini kerap terjadi dan membuat para petani di Kecamatan Gegesik menjerit.
Karena, para petani di Kecamatan Gegesik Cirebon ini harus mengeluarkan biaya lagi untuk replanting atau melakukan tanam ulang hingga lima kali.
Bersama Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar, Sumber Daya Air (SDA) Jabar dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cirebon, Wagub Uu menjawab keluhan para petani di Balai Dusun Pulorancang, Desa Gegesik Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Senin, 20 Februari 2023.
BACA JUGA: Ribuan Hektar Sawah di Kabupaten Cirebon Terdampak Banjir
“Saya datang kesini sebagai salah satu bentuk perhatian dan penghargaan kepada petani, saya bawa dinas terkait ada SDA, dinas pertanian dan BBWS,” ujar Uu.
Sebagai pimpinan, Wagub Uu, dirinya merasa peduli dengan kondisi persawahan Jawa Barat termasuk di wilayah Gegesik.
Sejak awal dirinya menjabat Wagub, Jawa Barat memiliki luas sawah 1,1 juta hektar dan menjadi penyumbang beras terbesar kedua tingkat nasional.
Namun, Wagub Uu, dari 1,1 hektar terebut, saat ini luas sawah di Jawa Barat terus menyempit hingga berada menyisakan sekitar 900 hektar saja.
BACA JUGA: 5.760 Hektare Sawah di Kabupaten Cirebon Terdampak Banjir, Kerugian Capai Rp23,7 Miliar
Kondisi tersebut, menurut Wagub Uu, tentu membuat produksi padi di Jawa Barat menurun dan rangking penyumbang beras pun turun menjadi rangking ketiga nasional.
Karena itu, Uu bertekad mempertahankan sisa luas sawah tersebut agar tidak terus mengalami penurunan.
Pasalnya, jika terus merosot, maka bahaya multi krisis mengancam.
“Karena kalau tidak ada pangan bahaya, akan terjadi multi krisis,” tegas Uu.
BACA JUGA: Banjir di Cirebon Rendam Ratusan Hektar Sawah, Biaya Produksi Semakin Membengkak, Petani Menjerit
Wagub Uu menambahkan, kehadirannya di wilayah Kecamatan Gegesik ini juga sebagai bentuk perhatian untuk ketahanan pangan Jawa Barat.
Salah satu langkah yang dilakukannya, yaitu mengantisipasi agar sawah tidak banyak beralih fungsi.
Selain itu, memaksimalkan saluran irigasi agar benar-benar bisa memberikan manfaat dan kemudahan kepada para petani.
“Begitu juga dengan pupuk subsidi dan bibit mudah didapat oleh petani. Tentu atas koordinasi Pemda Kabupaten Cirebon dengan Pemprov Jabar terlebih dahulu,” ungkapnya.
Camat Gegesik, Fitri Indriyani, dalam pemaparannya di hadapan Wagub Uu mengatakan, banjir di wilayah Kecamatan Gegesik selalu terjadi setiap tahun.
Menurut Fitri, banjir tersebut disebabkan permasalahan yang sangat kompleks. Mulai dari limpasan air dari hulu ke hilir hingga jalur sungai yang terus mengalami pendangkalan.
“Sudah 30 tahun sungai-sungai di sini tidak dinormalisasi. Semoga pihak terkait bisa menjalankan sesuai instruksi Pak Wagub yang menjadi harapan warga kami,” ungkapnya.***
BACA JUGA: Tiga Kecamatan di Kabupaten Cirebon ini Masuk Daftar Hitam AUTP Jasindo, Dinas Pertanian akan Nego