Kondisi jalan menuju lokasi wisata di Majalengka ini membahayakan pengendara dan berpotensi dapat mengurangi jumlah pengunjung.
Kerusakan akses jalan menuju objek wisata Bukit Panyaweuan belakangan sering dikeluhkan oleh pengunjung.
Kondisi ini cukup ironis, karena Bukit Panyaweuyan menjadi salah satu ikon wisata Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA: Banjir di Majalengkan, Diguyur Hujan Deras, Dua Desa Terendam
Kondisi jalan menuju objek wisata alam yang berlokasi di wilayah Kecamatan Argapura itu dapat mengancam keselamatan pengunjung maupun masyarakat lainnya.
Kerusakan jalan akses menuju tempat wisata andalan itu terjadi mulai dari Desa Sukasari Kaler hingga Desa Tejamulya.
Akhir tahun lalu beberapa titik sudah diperbaiki, namun, saat ini sudah terlihat mulai rusak.
Jalan yang sekitar dua bulan lalu masih terlihat baik, sekarang bagian aspalnya terlihat mengelupas dan berlubang.
BACA JUGA: Warga Desa Keluhkan Jalan Rusak di Majalengka
Menurut Ahim, warga Desa Tejamulya, kerusakan jalan tak hanya berpengaruh pada aktivitas warga lokal. Kerusakan jalan juga mulai berdampak pada jumlah pengunjung ke objek wisata yang berada di kawasan tersebut.
Akibat kerusakan jalan pengunjung ke objek wisata Bukit Panyaweuyan maupun Curug Muara Jaya belakangan agak berkurang.
“Dari jalur ini kan tidak hanya ke Bukit Panyaweuan,tetapi juga ke beberapa lokasi wisata lainnya,seperti Curug Muara Jaya, Curug Ibun Pelangi, Buper Cipanten dan Curug Muara Jaya,” katanya, Senin (20/2/2023).
Adanya penurunan pengunjung ke objek wisata yang disebabkan oleh jalan akses yang dinilai buruk,diakui oleh Mulyadi.
BACA JUGA: Pohon Beringin Berumur Ratusan Tahun Tumbang Timpa Gudang Milik Warga Desa Sukasari Kaler Majalengka
Dia mengatakan, jumlah pengunjung mengalami penurunan seiring dengan kerusakan jalan akses.
“Ada penurunan setelah jalan akses menuju ke sini banyak yang rusak, berapa pastinya kurang tahu, namun, sangat terasa kalau pengunjung berkurang meski hari libur seperti Sabtu atau Minggu,”ucapnya.
Agar jumlah pengunjung tidak banyak berkurang, serta untuk keselamatan bersama kata Mulyadi, pengelola melakukan perbaikan secara mandiri,terutama pada bagian jalan yang kondisinya tergolong rusak parah.
”Diperbaiki sendiri, gotong royong supaya tidak membahayakan dan pengunjung banyak yang datang,” ujar dia.***
BACA JUGA: Operasi Pasar di Majalengka Jual Beras di Bawah Harga Pasaran