“Karena varietas padi temuan Pak Usman ini justru diakui oleh Vietnam dan Filipina,” kata Bagus.
Menurut Bagus, varietas kufa 1 dan 2 yang ditemukan Usman Efendi memiliki keunggulan sendiri dibanding varietas pada umumnya.
Hasil panennya sendiri ada selisih 2 sampai 3 kwintal per hektare dengan masa tanam yang lebih cepat.
“Tentunya dengan waktu yang cepat dan biaya operasional lebih ringan serta dengan hasil yang lebih banyak, keuntungan yang dihasilkan petani juga lebih besar,” kata Bagus.
BACA JUGA: Harga Beras Makin Mahal, Gabah Langka Diduga Jadi Penyebab, Harga Beras Tembus Rp 14.000 per Kg
Ia menjelaskan, keterlibatan pihaknya dalam program tersebut, dari mulai menanam hingga mencari pupuk jika kekurangan.
“Sebagai pilot projek-nya di lahan ini dulu,” paparnya.
Kedepan, padi varietas kufa 1 dan kufa 2 akan ditanam di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon. Di antaranya, di wilayah Arjawinangun, Susukan, Palimanan dan Dukupuntang.
“Dari mengorbirkan varietas ini, agar konsep Kabupaten Cirebon menjadi lumbung padi di Jabar bisa tercapai,” pungkasnya.***