Karena itu, pihaknya akan melakukan evaluasi yang menjadi titik kekurangannya. Karena, sejauh ini dirinya merasa sudah tidak ada kekurangan lagi.
Hal itu, karena segala sesuatunya telah telah dilakukan secara maksimal.
“Karena yang melakukan pendataan adalah lini lapangan, bukan kita secara langsung,” kata Saniri.
Menurut Saniri, dirinya di dinas hanya mengkoordinasikan tingkat kabupaten. Karena untuk tingkat kecamatan ada manager pengelola data, ada kepala UPT dan yang lainnya.
“Jadi tidak sendiri, bukan tingkat kabupaten yang bekerja, tapi lini lapangan. Laporannya berjenjang mulai dari kader ke supervisi, kemudian ke manager data, ke MP dan ke kabupaten terus ke provinsi dan ke pusat,” paparnya.
Ia menjelaskan, capaian Pendataan Keluarga (PK) Kabupaten Cirebon tahun 2022 sendiri mencapai 102 persen. Namun hal faktor lain yang menjadi pertimbangan tim penilai karena ada 13 kabupaten dan kota di Jawa Barat yang capaiannya di atas 100.
“Mungkin bukan karena capaian 100 persen lebihnya, tetapi ada pertimbangan lain oleh pihak BKKBN Provinsi, sehingga Kabupaten Cirebon menjadi juara kedua,” kata dia.