Akibatnya, genangan air mulai masuk ke rumah-rumah penduduk di wilayah Kota Indramayu.
Air merembes melalui nut keramik, terutama di bagian yang rendah di dalam rumah-rumah warga Kota Indramayu.
BACA JUGA: Pantura Indramayu Dikepung Banjir, Sepekan ke Depan Waspada Badai Petir
Rembesan air pada Senin pagi ini, menurut warga yang terparah dalam 10 tahun terakhir. Biasanya, air merembes masuk lewat nut keramik hanya setinggi 1 sentimeter, ini sudah lebih dari 2 sentimeter.
Warga Indramayu mulai panik. Mereka teringat banjir besar pada tahun 2012. Bahkan menurut warga bisa lebih parah mengingat dalam 10 tahun terakhir terdapat perluasan pemukiman penduduk.
Air yang menggenang, praktis tidak punya jalan keluar untuk dialirkan. Sebab di jalanan, rendaman sudah setinggi mencapai 10 sentimeter.
BACA JUGA: Asap Putih Misterius Muncul di Indramayu Sehari Setelah 2 Kali Diguncang Gempa
“Ini bisa lebih parah dari tahun 2012. tahu 2012, perumahan di wilayah pesisir masih jarang. Sekarang semua yang dulu tambak dan sawah sudah berubah jadi pemukiman,” tutur Warto (43 tahun), warga Lemah Mekar.
Warga khawatir bila hujan terus turun, tidak ada lagi saluran pembuang. Ditambah lagi, posisi Indramayu yang sebenarnya lebih rendah dibandingkan permukaan air laut.
Kekhawatiran warga bila di laut terjadi gelombang pasang, maka praktis ayng sudah menggenang tidak ada saluran pembuang.
BACA JUGA: Gempa Indramayu, Dua Kecamatan di Kota Mangga ini Dilewati Sesar Baribis
“Air bisa bertumpuk di kota,” tutur warga di Kompleks Bumi Mekar.
Lilis (40 tahun), warga Jln Yos Sudarso mengaku kaget dengan air yang masuk rumahnya. Meski rumahnya tidak di kompleks perumahan, namun ikut tergenang.
“Kaget, ini air masuk rumah dengan sangat deras,” tutur Lilis.
Seperti diketahui, Pantura Indramayu dikepung banjir menyusul hujan deras yang turun sejak Kamis pekan lalu.
BACA JUGA: Gempa Indramayu, Dua Kali Mengguncang Senin Pagi ini, Berpusat di Laut
Hingga Senin pagi, hujan deras masih terus turun. Genangan sudah mulai terlihat di sejumlah titik di Kota Indramatu di wilayah pantura Jabar tersebut.
Belum ada tanda-tanda hujan akan reda. Meskipun air sudah menggenangi sebagian besar wilayah pemukiman di kota Indramayu yang terletak di pesisir pantura tersebut.
Genangan air terlihat di sejumlah jalan protokol seperti Jl DI Panjaitan di pertigaan Krotek, kemudian kawasan Pasar Mambo.
BACA JUGA: Indramayu Diguncang Gempa, Tapi Masyarakat Tak Rasakan Guncangan, Ternyata Gegara Ini
Genangan setinggi 10 sentimeter juga terlihat di sejumlah kompoleks perumahan seperti Bumi Mekar, Marga Mekar dan pemukiman lain yang berada di areal perkotaan.
Dari catatan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan deras masih akan terus turun bahkan dalam sepekan ke depan.
Jika Senin hari ini, 27 Februari 2022, hanya hujan deras yang turun, mulai Selasa besok, 28 Februari 2023, akan disertai juga dengan badai petir.
Catatan BMKG, badai petiur di pantura Indramayu, akan terjadi sepanjang Selasa sampai Sabtu ke depan di pekan ini.
Bahkan berpotensi, cuaca buruk tersebut akan berlangsung sampai pekan depan atau dalam 15 hari ke depan sejak Senin hari ini.
Kota Indramayu masih diliputi mendung tebal. Hujan deras ini sepertinya merata, tidak hanya terjadi di wilayah utara yang berbatasan dengan laut Jawa, tetapi juga wilayah selatan dan tengah.
BACA JUGA: Polisi Buru Pelaku Pembuang Bayi Perempuan di Kebun Tebu Palimanan Cirebon
Warga Indramayu, terutama di wilayah kota, harap waspada terhadap hujan deras disertai badai petir dalam sepekan terakhir ini.
Menyusul hujan sejak Kamis pekan lalu, suhu udara di Indramayu mencapai titik rendah, sekitar 26 derajat celcius.
Suhu udara ini, masih berpotensi akan terus turun. BMKG mencatat, potensi suhu udara akan terus turun sampai 24 derajat celsius.***