Dua wanita itu berboncengan sepeda motor. Berdasar tangkapan rekaman CCTV yang terpasang di pemukiman Jln Nusantara Raya, masuk ke rumah terduga pelaku Minggu petang.
Dari hasil penyelidikan, di rekaman CCTV, dua wanita itu berboncengan sepeda motor memasuki Jln Raya Nusantara lalu masuk ke rumah terduga pelaku pembunuhan pukul 17.20 WIB pada Minggu, 26 Februari 2023.
BACA JUGA: Dua Wanita Dibunuh, Mayat Ditumpuk di Bawah Tangga Lalu Dicor
Setelah masuk ke dalam rumah, tidak terlihat lagi rekaman CCTV yang menunjukan aktifitas dua wanita tersebut, sampai kemudian terungkap keduanya dibinuh dan mayatnya dikubur dengan dicor semen.
Dua wanita yang menjadi korban bernama Heni Purwaningsih (47 tahun) dan Yusi Purwatai (48 tahun). Sedangkan pemilik rumah, terduga pelaku, seorang pria bernama Permana (50 tahun).
Permana adalah penghuni rumah kontrakan. Ia tinggal sendirian di rumah tersebut dan ngontrak sudah tiga tahun sejak 2019.
BACA JUGA: Identitas Dua Wanita Dibunuh dan Mayatnya Dicor Semen Belum Bisa Ditunjukan, Pamit Mau Pengajian
Permana ikut meninggal dunia. Ia ditemukan dalam keadaan sekarat dan bersimbah darah yang keluar dari sayatan urat nadi.
Namun saat dilarikan ke rumah sakit, banyaknya darah yang telah keluar membuat Permana tidak bisa bertahan sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Permana diduga sebagai pelaku pembunuhan Heni dan Yusi. Usai membunuh, lelaki yang tinggal sendirian di rumah kontrakan itu lalu bunuh diri.
BACA JUGA: Penganiayaan, Mario Dandy Tak Langsung Hajar David, Disuruh Push Up dan Bersimpuh Tobat Dulu
“Namun ini semua masih dugaan. Kita masih menyelidiki, mengumpulkan bukti untuk bisa sampai pada kesimpulan,” tutur Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki, Selasa, 28 februari 2023.
Dari rekaman CCTV, diperkirakan, korban Heni dan Yusi, dibunuh pada Minggu malam setelah masuk ke rumah terduga pelaku Permana.
Kasus pembunuhan itu terungkap setelah suami korban Heni mencari-cari istrinya yang pergi pamit dengan alasan mau menghadiri pengajian.
Sang suami, mencoba mengontak istrinya lewat handphone (HP)., Namun tidak ada respon baik lewat chat WhatsApp (WA) maupun telefon langsung.
BACA JUGA: Ini Daftar Korban Pembunuhan Berantai Wowon
Suami curiga karena istrinya tidak pulang ke rumah sampai Senin pagi. Ia lantas melacak HP istrinya lewat GPS yang ternyata mengarah ke salahs atu rumah di Jln Raya Nusantara.
Sang suami makin yakin saat melihat sepeda motor istrinya terparkir di depan rumah. Hanya saat dipanggil-panggil tidak ada jawaban dan pagar dalam keadaan terkunci.
“Sumai lantas menghubungi tetangga dan Pak RT. Sampai kemudian lapor ke anggota Polsek Bekasi Utara,” tutur Hengki.
BACA JUGA: Motif Pembunuhan Berantai Terungkap, Mengerikan, Hati-hati, Modus Ini Bisa Terjadi Dimana Saja
Karena dipanggil-panggil tidak ada respon, akhirnya warga berinsiatif mendobrak pintu pagar dan rumah yang terkunci dari dalam.
Betapa mengejutkan, di kamar ditemukan pria, belakangan diketahui bernama Purnama sedang terkapar bersimbah darah.
“Di dalam rumah, di bawah tangga terlihat ada gundukan cor-coran semen baru. Kami curiga, sampai akhrinya menemukan di dalam cor semen itu ada mayat dua wanita,” tutur Hengki.***