Material longsoran tebing Sungai Cimanis di Desa Beringin sempat memutuskan saluran irigasi pertanian di desa setempat bahkan nyaris memutuskan jalan usaha tani.
Warga Desa Beringin pun diselimuti rasa khawatir. Pasalnya, cuaca ekstrem meningkatnya intensitas hujan disertai angin kencang terus terjadi beberapa hari terakhir ini.
Sehingga, jika tebing Sungai Cimanis ini tak segera diperbaiki, dikhawatirkan debit air di Sungai Cimanis akan meningkat lalu meluap dan membanjiri permukiman warga di Desa Beringin.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro mengungkapkan, permasalahan tebing Sungai Cimanis di Desa Beringin ini menjadi skala prioritas pihaknya untuk segera ditangani.
Bahkan, diungkapkan Agus, dalam waktu dekat tebing Sungai Cimanis yang mengalami longsor di Desa Beringin tersebut akan diperbaiki.
“Efektif pelaksanaannya ditargetkan di bulan Juli 2023 akan dilakukan pembuatan tanggul permanen,” kata Agus di kantor BBWS Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Selasa, 28 Februari 2023.
Menurutnya, penanganan tebing Sungai Cimanis yang longsor tersebut harus melalui kajian yang mendalam, sehingga nantinya tidak menjadi permasalahan di kemudian hari.
“Ya itu salah satu yang menjadi prioritas dalam penanganan sungai, selain 25 sungai yang ada di wilayah kerja BBWS Cimanuk-Cisanggarung,” ujar Agus.
BACA JUGA: Sungai Tumaritis Dinormalisasi, Wabup Cirebon Imbau Masyarakat Tak Buang Sampah ke Sungai
Dari 25 sungai tersebut, diakui Agus, yang paling banyak mengalami sendimentasi atau pendangkalan sungai berada di wilayah utara, khususnya di bagian hilir sungai.
Nantinya, lanjut Agus, ke depan akan normalisasi sungai akan menjadi rutinitas setiap lima tahun sekali. Jadi, tanpa diminta pun hal tersebut akan dilaksanakan.
“Kalau permasalahan sendimentasi atau pendangkalan sungai salah satu faktornya ialah banyaknya eceng gondok, seperti yang terjadi di wilayah Gegesik, maupun banyak sampah di sepanjang sungai. Jadi efektifnya setiap lima tahun harus dinormalisasi,” terangnya.
BACA JUGA: Sungai Cilutung Meluap, Jembatan Gantung Ambruk, Warga Harus Memutar Jalan
Agus menyebut, agar hal itu dapat berjalan baik tentunya dibutuhkan sinergitas dengan semua pihak, terlebih dengan pemerintah desa maupun masyarakat sekitar sungai.
“Artinya, selama ini pihak BBWS saat akan menurunkan alat berat di lokasi sungai selalu jalur akses yang menjadi kendala,” terangnya.
Bahkan, diungkapkan Agus, pihaknya juga akan menerjunkan Komunitas Peduli Sungai (KPS) di semua sungai yang menjadi kewenangan BBWS Cimanuk-Cisanggarung.
Nantinya, Agus memaparkan, para KPS tersebut akan disebar untuk memberikan data terkait sungai melalui aplikasi yang ada. Sehingga pihaknya akan cepat mendapatkan informasi yang terupdate.
“Nanti, KPS itu akan mendapatkan pembekalan terlebih dahulu sebelum diterjukan, paling mulai efektif di bulan Mei 2023 mendatang,” pungkasnya.***