SUARA CIREBON – Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Cirebon terus terjadi.
Maraknya kasus tersebut terlihat dari banyaknya laporan dan penangkapan terduga pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Melihat fenomena ini, Bupati Cirebon, H Imron MAg pun mengaku miris dengan kondisi tersebut.
Menurut Imron, banyaknya kasus pelecehan seksual tersebut disebabkan karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya.
“Orang tua berperan penting dalam menjaga anak-anaknya,” ujar Imron, Jumat, 3 Februari 2023.
Karena, kata Imron, pelaku pelecehan seksual tersebut tidaklah jauh dari orang-orang terdekat yang seharusnya melindungi.
“Karena biasanya pelaku pelecehan itu merupakan orang terdekat,” kata Imron.
Ia pun meminta kepada seluruh orang tua untuk memantau aktivitas anak-anaknya masing-masing agar terhindar dari pelecehan seksual.
Disinggung soal hukuman bagi pelaku pelecehan seksual anak di bawah umur, Imron setuju pelaku diberikan hukuman berat.
Namun demikian, ia menyerahkan hukuman yang pantas bagi pelaku tersebut kepada aparat penegak hukum.
Pasalnya, hal itu merupakan kewenangan aparat penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan dan pengadilan.
Bupati Imron berharap, agar para pelaku pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur diberikan hukuman seberat mungkin.
Dari sejumlah kasus yang terungkap, Bupati Cirebon mengapresiasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon.
Pendampingan hukum hingga trauma healing terhadap korban yang dilakukan lembaga tersebut dinilai sangat membantu masyarakat.
Sebelumnya, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Cirebon kerap menerima laporan terkait kasus pelecehan seksual terhadap anak.
Ada beberapa pelaku pelecehan seksual terhadap anak yang berhasil diamankan unit PPA Polresta Cirebon.
Dari sejumlah kasus yang ditangani, salah satu korbannya bakan anak penyandang disabilitas.***