SUARA CIREBON – Diduga penganiayaan berat, bahkan menurut narasinya lebih parah dari yang dilakukan Mario Dandy kepada David Latumahina, terjadi di Kota Cirebon.
Korban dugaan kasus penganiayaan berat seorang pria. Identitasnya masih belum diketahui. Namun telah dipublis di Fast Respon Cirebon dan viral sejak Minggu, 5 Maret 2023.
Begini narasi dugaan peristiwa penganiayaan berat yang dipublis di Grup Fast Cirebon Respon dan diklaim di Kota Cirebon :
…”Telah terjadi penganiayaan d terminal harjamukti Cirebon oleh calo terminal harjamukti Cirebon, pelaku nya sangat biadab korban sudah tidak berdaya di hajar helm kyt sampe pendarahan di otak tidak berhenti di situ korban juga di lindas kaki nya pake sepeda motor pelaku dan sugguh miris kejadiannya 15 m dari pos polisi terminal harjamukti Cirebon. mohon d viralkan biar cepat ke tangkap pelakunya,”…
Di atas narasi itu, terdapat foto seorang lelaki dalam perawatan intensif di rumah sakit akibat dugaan penganiayaan berat tersebut.
Tidak dijelaskan identitas lelaki yang diklaim sebagai korban penganiayaan tersebut. Waktu kejadian juga tidak dijelaskan dalam informasi yang tengah viral dari media sosial (medsos) tersebut.
Dalam narasi di atas, lokasi kejadian dugaan penganiayaan berat terjadi di Terminal Harjamukti Kota Cirebon, pelaku disebut-sebut diduga para calo terminal.
Disebutkan bahwa dugaan peristiwa penganiayaan berat ini sangat biadab. Korban yang sudah tidak berdaya dihajar dengan helm sampai mengalami pendarahan di otak.
Bahkan, saat korban sudah tidak berdaya, masih dilindas kakinya dengan sepeda motor.
“Sungguh miris, kejadiannya hanya 15 m dari pos polisi terminal harjamukti Cirebon,” tutur narasi yang mengklaim sebagai tindakan penganiayaan yang juga beredar luas di sejumlah grup WhatsApp (Grup WA).
Hingga kini, belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian mengenai dugaan peristiwa penganiayaan yang sepertinya lebih kejam dari yang dilakukan maruo Dandy ke David.
Namun jika dilihat dari narasinya, tampaknya lebih kejam dari aksi Mario Dandy. Sebab korban yang sudah tidak berdaya, masih dilindas kakinya dengan sepeda motor.***